Karawang

Wakili Karawang di Ajang Wajah Pesona Indonesia

KARAWANG, RAKA – Muhammad Satria Bintang (14) mewakili Kabupaten Karawang di perlombaan tingkat nasional September mendatang. Saat ini, ia tengah mempersiapkan mental agar memenangkan perlombaan nanti.
Muhammad Satria Bintang, terjun ke dunia modelling berawal dari bermain sepakbola kemudian direkrut oleh seseorang dari bidang film karena model rambutnya saat ini. Kemudian ia mulai berlatih di salah satu sanggar. Sejak berlatih di sanggar, ia telah syuting beberapa iklan. “Masih sekitar enam bulan saya terjun di modelling. Awalnya itu saya lagi main bola, ada orang yang bersangkutan di dunia perfiliman merekrut saya. Dia bilang tertarik karena rambut saya,” ujarnya.
Pada September 2022 ia akan mengikuti ajang Wajah Pesona Indonesia. Perlombaan ini merupakan beauty pegeon tingkat nasional. Ia saat ini sedang mempersiapkan mental hingga kostum. Dalam satu minggu, ia mengikuti latihan tiga hingga empat kali secara private. “Kalau itu karena saya diarahin sama pelatih, orang tua dan diri sendiri juga mau. Mental yang paling utama saya siapkan dan sudah mulai menyiapkan kostum,” sambungnya.
Ia menambahkan, SMP Negeri 1 Kotabaru tempatnya menimba ilmu, telah memberikan dukungan untuk mencapai cita-cita. Salah satu dukungan yang diberikan yakni tidak dipersulit saat meminta surat izin. Pihak sekolah juga tidak mempermasalahkan gaya rambutnya yang panjang. “Kalau izin itu gak dibuat ribet asal dapat berprestasi dan penting, bahkan saya juga diperbolehkan untuk karantina saat perlombaan nanti. Rambut juga tidak dipermasalahkan sama sekali asal kalau di sekolah dikuncir rapih,” imbuhnya.
Tian Nurmaya, ibu kandung Muhammad Satria Bintang mengungkapkan, sebagai orang tua telah memberikan dukungan penuh. Ia menambahkan awal mula memang mendapat penolakan saat diarahkan ke dunia modelling. Ia mengakui untuk mengatur waktu antara sekolah dengan karir sang anak mengalami kendala. Hal ini tidak menimbulkan paksaan kepada anak. “Lumayan kerepotan ya awalnya, karena harus ada yang kita korbankan. Alhamdulillah anaknya mau diatur, saya juga tidak memaksa untuk bisa prestasi di bidang akademik. Sejauh ini masih bisa diatasi,” pungkasnya. (nad)

Related Articles

Back to top button