Wanita Karir Bisa Beri ASI Eksklusif

KARAWANG, RAKA – Air susu ibu (ASI) eksklusif sangat penting untuk kebutuhan nutrisi bayi. Jangan ada alasan bagi para ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada sang buah hati.
Sekalipun aktif sebagai wanita karir, memberikan ASI tetap dapat dilakukan baik secara langsung maupun diperah atau pumping terlebih dahulu. “Sekarang mah gak ada alasan tidak kasih ASI, selagi masih bisa produksi ASI ya mesti dilakukan,” ucap Bidan Koordinator Puskesmas Telukjambe Tri Astuti Ambarsari, Senin (3/8).
Bidan Tri menyampaikan, sebaiknya para ibu menyempatkan memberi ASI secara langsung sebelum berangkat kerja. Hal ini selain karena kualitas ASI masih terjaga, juga dapat mendekatkan hubungan emosional ibu dan anak. Proses mulut bayi yang menghisap langsung ASI pada puting ibu juga merangsang produktivitas ASI. Kemudian saat ibu pulang kerja dapat kembali memberikan ASI secara langsung.
Adapun ketika bayi ditinggal di rumah bersama keluarga atau pengasuh, selalu siapkan stok ASI dengan memerahnya terlebih dahulu pagi hari sebelum berangkat kerja. Memerah ASI juga dapat dilakukan di tempat kerja, sebab saat ini tidak sedikit kantor yang telah menyediakan ruang laktasi. Simpan ASI pada botol khusus yang steril dan juga wadah khusus untuk menjaganya sampai nanti diberikan kepada sang bayi.
Tri juga menjelaskan, ASI dapat bertahan di suhu ruang selama 8 jam, dengan demikian jika pemberian ASI tidak melebihi waktu tersebut tidak perlu menyimpannya di dalam lemari pendingin. Adapun menyimpannya di lemari pendingin kualitas ASI terjaga selama 24 jam, dengan catatan sebaiknya simpan di bagian terdalam yang paling dingin bukan di bagian pintu yang suhunya fluktuatif. Jangan lupa menyimpan botol ASI pada wadah tertentu sebelum masuk lemari pendingin, agar menghindarinya dari aroma lain di dalam lemari pendingin tersebut. “Lebih bagus lagi kalau ada kulkas terpisah untuk ASI, nah kalau di freezer bisa tahan berbulan-bulan,” terangnya.
Tri juga mengingatkan, agar botol ASI diberi etiket atau label yang menunjukan hari dan waktu pemerahan. Dahulukan memberikan stok ASI yang disimpan di suhu ruang ketimbang di dalam lemari pendingin, begitupun ASI di lemari pendingin lebih dahulu digunakan ketimbang yang disimpan di freezer. Adapun penyajian ASI yang dingin atau beku jangan dicairkan dengan air mendidih melainkan cukup direndam pada air hangat kuku. “Tapi kalau sedang di rumah tetap berikan ASI secara langsung,” pungkasnya. (din)