Uncategorized

Warga Cipurwasari Butuh Jembatan

TEGALWARU, RAKA – Warga Desa Cipurwasari, Kecamatan Tegalwaru, mendesak Pemerintah Kabupaten Karawang agar membangun jembatan di atas Sungai Cikole yang bisa menghubungkan desa itu dengan Desa Kertasari, Kecamatan Pangkalan. Selama ini, warga terpaksa menyusuri tepian sungai itu supaya bisa sampai ke desa tetangganya. 

Seperti diungkapkan Yani (31) warga Dusun Pasir Cili, Desa Cipurwasari, tidak adanya jembatan yang menghubungkan Desa Kertasari-Desa Cipurwasari sangat menghambat aktivitas perkonomian mereka.

“Bagaimana kami bisa merealisasikan program percepatan ekonomi pedesaan yang dicanangkan pemerintah, sedang untuk memperlancar aktivitas ekonomi saja masih jadi hambatan,” ungkap Yani kepada Radar Karawang, Jumat (10/5).

Yani menuturkan, tingginya aktivitas ekonomi antara warga Desa Kertasari-Cipurwasari membuat warga kedua desa itu harus berjuang keras memutari Sungai Cikole, yang memenggal kedua desa itu untuk tetap bisa saling berhubungan.

“Selama ini untuk bisa sampai ke desa masing-masing. kami melakukannya dengan cara menyusuri Sungai Cikole. Bagian pinggir sungai yang dangkal itu bisa dilintasi,” tandas Yani. 

Ia melanjutkan, aktivitas menyusuri Sungai Cikole yang mereka lakukan sudah berlangsung bertahun-tahun. Akan tetapi hingga kini belum mendapat perhatian pemerintah.

“Sebetulnya cara yang kami tempuh menempuh pinggir sungai itu beresiko besar. Sebab bisa saja sewaktu-waktu datang air bandang dan itu bisa mencelakakan kami,” tutur Yani. 

Yani yang juga pemilik warung di Dusun Pasircili itu menambahkan, kalau saja ada jembatan yang bisa menghubungkan ke dua dusun tersebut, minimal beberapa kegiatan warga Dusun Panembahan, Desa Kertasari dan Dusun Pasircili, Desa Cipurwasari bisa berjalan baik.

“Mayoritas warga disini adalah petani dan pedagang. Mereka membutuhkan akses jembatan untuk memudahkan memasarkan produk-produk mereka,” papar Yani. 

Tokoh pemuda Desa Cipurwasari, Dadang (33) mengatakan, jika tidak menempuh jalur berbahaya tepian sungai, untuk bisa sampai ke Desa Cipurwasari harus berputar berkilo-kilo meter dan melintasi sejumlah desa.

Seperti Desa Cigunungsari, serta Desa Kertasari di Kecamatan Pangkalan. Bisa dibayangkan berapa lama waktu tempuh warga Dusun Panembahan, Desa Kertasari untuk sampai ke Desa Cipurwasari untuk melakukan aktivitas ekonominya. “Warga Desa Kertasari nekat menempuh jalur beresiko pinggiran sungai ketimbang harus berputar berkilo-kilo meter melintasi tiga desa,” ucapnya. 

Saat dimintai keterangan seputar keinginan warganya agar pemerintah menyediakan jembatan penghubung di Dusun Pasircilli, Desa Cipurwasari, Kades Cipurwasari, Saujang Sumarya mengungkapkan, pemerintah desa bukan menutup mata dengan hal itu. Namun beberapa pengajuan sudah dilayangkan, hanya saja butuh kerjasama dari warga agar lebih bijak terlebih dahulu untuk menyikapinya.

“Infrastruktur yang vital memang sedang dikerjakan oleh dinas terkait, Namun masyarakat harap bersabar, dan sementara menunggu pembebasan lahan pertanian agar badan jalan bisa secepatnya dibuatkan,” pungkasnya. (yfn)

Related Articles

Back to top button