Warga dan TNI Sukses Budidaya Lele

CEK KOLAM : Danramil 1901/Wanayasa Kapten Arm Gatot Widodo melakukan pengecekan budidaya ikan lele pada bioflok yang diberikan cairan BIOS 44 DC.
PURWAKARTA, RAKA – Penggunaan cairan BIOS 44 DC yang merupakan inovasi TNI menunjukkan hasil positif. Hal ini salah satunya dibuktikan dengan keberhasilan budidaya lele menggunakan media kolam bioflok yang dilakukan warga berkerjasama dengan TNI.
Dandim 0619/Purwakarta Letkol Arm Krisrantau Hermawan melalui Danramil 1901/Wanayasa Kapten Arm Gatot Widodo menyebutkan, BIOS 44 DC yang dituangkan ke dalam kolam bioflok memberikan dampak signifikan terhadap perkembangan lele. “Kami melakukan pengecekan langsung penggunaan BIOS 44 DC ke kolam Bioflok yang ada di Kampung Margalaksana, Desa Margasari, Kecamatan Pasawahan dalam rangka pengontrolan ketahanan pangan,” kata Gatot, Rabu (30/9).
Hasilnya, kata Gatot, sebanyak tujuh liter benih ikan lele yang ditanam di tujuh kolam bioflok pada Agustus 2020 lalu, saat ini sudah bisa dipanen. “Benih lele ini berasal dari masyarakat, jadi sejak awal sudah membantu ekonomi warga sekitar,” ujar Gatot.
Lalu, sambungnya, setelah lima pekan ditanam, ikan lele sudah bisa dipanen dan dijual kembali ke masyarakat. “Kemudian lele tersebut dikelola masyarakat hingga ukurannya sesuai standar dan dijual kembali ke berbagai pasar,” kata Gatot.
Yang menarik, kata Gatot, ikan yang awalnya satu liter itu akan menjadi lebih kurang empat liter sampai lima liter dengan kisaran harga Rp60 ribu per liternya. “Ini membuktikan pertumbuhan ikan menjadi cepat akibat pengaruh BIOS 44 DC,” ujar Gatot.
Lebih lanjut Gatot menambahkan, kegiatan pemeliharaan ikan lele ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat Desa Margasari dan sekitarnya. “Juga bisa menjadi sumber perekonomian yang baru untuk warga Desa Margasari. Karena, angka pengangguran cukup tinggi imbas warga yang di-PHK dari pekerjaannya di pabrik akibat pengaruh Covid-19,” ujarnya. (gan)