Uncategorized

Warga Gintungkerta Blokir Jalan, Protes Penerimaan Naker Changsin

KLARI, RAKA – Ratusan warga Desa Gintungkerta, Kecamatan Klari memblokir jalan akses keluar masuk PT Changsin. Itu dilakukan karena bentuk protes warga terkait penyerapan tenaga kerja yang dinilai menyulitkan masyarakat.
Salah satu warga Desa Gintungkerta, Yusuf Ismail mengatakan, penerimaan tenaga kerja gelombang 2 PT Changsin, ratusan warga turun ke jalan untuk menunjukan aksi protes karena dinilai mempersulit saat melamar kerja. “Karena harus melalui pendaftaran online, sedangkan tidak semua warga tahu dan paham mekanisme ini. Adapun yang mengerti, tapi ujung-ujungnya gagal karena koneksi yang buruk,” ucapnya kepada Radar Karawang, Jumat (27/8) pagi.
Sementara itu, Ketua Himpunan Pemuda Gintung Kolot (HPGK) Beno Irawan membeberkan, pihaknya membenarkan bahwa penyerapan tenaga kerja saat ini memang harus melalui pendaftaran online, namun seharusnya pihak perusahaan membedakan dan lebih mempermudah penyerapan tenaga kerja di lingkungan sekitar,  sedikit banyaknya keberadaan PT Changsin memberikan dampak bagi masyarakat. Pertama kemacetan karena keluar masuknya ribuan karyawan, debu jalanan yang masuk ke rumah akibat banyaknya kendaraan karyawan yang melintas, harus menjadi tolak ukur perusahaan karena dapat mengganggu kesehatan masyarakat. “Apa susahnya untuk warga kita dikhususkan. Bukan kita tidak mau mengikuti sistem, tapi warga menjerit karena mereka kesulitan masuk kerja, sedangkan rumahnya tepat di belakang PT Changsin. Saya kira ini mengkhawatirkan, karena kita susah cari kerja di tempat tinggal kita sendiri,” bebernya.
Masih dikatakannya, pada penerimaan tenaga kerja gelombang 2, dia bersama warga Gintungkerta lainnya meminta kuota dari calon tenga kerja laki-laki dan calon tenaga perempuan, setengahnya diberikan kepada warga setempat tanpa melalui pendaftaran online yang dinilai sangat menyulitkan masyarakat.
Sementara itu, Kades Gintungkerja Muhammad Tabrani mengungkapkan, ia selaku kepala desa sudah melakukan upaya dan meredam agar aksi tersebut tidak dilakukan, namun dentuman aksi protes warga tersebut tidak tertahan karena warga menilai perhatian perusahaan pada penyerapan tenaga sangat minim. “Padahal saya sudah bilang mau konsultasi dulu sama pihak perusahaan dan pemerintah daerah, namun warga tetap kekeuh bahwa pernyataan sikapnya ini akan tetap dilakukan,” ungkapnya.
Warga juga menginginkan, pemerintah desa menyampaikan bahwa penerimaan tenaga kerja cukup dengan menitipkan lamaran tenaga kerja kepada pemerintah desa, lalu menyerahkan kepada pihak perusahaan.”Memang sebelumnya seperti itu, cuma semenjak kebijakan pendaftaran online, warga harus berusaha sendiri dan mereka merasa kesulitan. Kita usahakan nanti untuk bisa ketemu dengan pihak perusahaan dan pemerintah daerah agar menemukan titik terang soal aksi protes warga ini,” tegasnya 
Sementara itu, Staf Direktur PT Changsin Susilo menyampaikan bahwa pihaknya siap mengakomodir dan menyampaikan apa yang menjadi tuntutan warga kepada para petinggi PT Changsin, ia juga akan menyampaikan hasil keputusan tersebut kepada pemerintah desa. “Yang pasti  akan saya sampaikan, karena tuntutan ini memang mendasar, dimana warga ingin dipermudah saat masuk kerja, nanti saya coba bawa persoalan ini, dan hasil keputusannya bisa kita koordinasikan dengan pemerintah desa,” pungkasnya (mal)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button