HEADLINE

Warga Jatiluhur Mandi di Selokan

PURWAKARTA, RAKA – Sudah tiga hari warga di sebagian wilayah Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, harus bersusah payah mendapatkan air bersih. Hal itu disebabkan oleh layanan distribusi air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat tidak mengalir.

Informasi yang diperoleh Radar Karawang, terjadinya gangguan distribusi air bersih ke wilayah Kecamatan Jatiluhur ini disebabkan oleh perbaikan atau pemeliharaan pipa HDPE air baku akibat kebocoran yang bersumber dari Danau Jatiluhur dengan diameter 600 mm, yang berlokasi di Jembatan Intake Ubrug Jatiluhur. Selain wilayah Kecamatan Jatiluhur, selama perbaikan pipa tersebut dilakukan, akan ada beberapa wilayah lain yang ikut terdampak seperti sebagian wilayah perkotaan, wilayah cabang Purwakarta utara (Desa Mulyamekar, Cigelam dan Perum Royal Campaka).

Pentingnya keberadaan air dalam kehidupan, menjadikan warga terpaksa harus membeli air bersih, bahkan hingga mengantre untuk meminta air bersih kepada tetangga yang masih menggunakan air sumur, meski kebanyakan sumur-sumur warga juga telah banyak yang mengering. Yang lebih miris, ada juga sejumlah warga yang memanfaatkan air untuk keperluan sehari-hari dari berbagai sumber tanpa memperhatikan kondisi kelayakan air. Seperti di Kampung Pasangrahan, Desa Cilegong, Kecamatan Jatiluhur, salah satunya. Di wilayah tersebut, warga menggunakan air yang keluar dari sebuah pipa di pinggir parit, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain digunakan untuk mandi, warga juga membawa air tersebut menggunakan berbagai alat untuk dibawa pulang. Hendra (36), salah satu warga mengaku tidak mengetahui sumber air yang keluar dari pipa tersebut. Namun, ia menilai bahwa air tersebut dapat digunakan karena sekilas air tampak jernih. “Gak tau air apa pak, yang penting mah ada air aja kita ambil. PDAM mati pak udah tiga malem,” ujarnya.

Hendra berharap agar kejadian seperti ini tidak berlarut-larut terjadi. Sebab, air merupaka elemen yang memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat. “Pengennya cepet hidup lagi pak airnya, Susah kalau gak ada air. Kalau beli terus lumayan,” ungkapnya.

Senada, warga lainnya, Jayadi (44) mengatakan, dengan tidak mengalirnya air PDAM menjadikan warga harus bersusah payah dalam memenuhi kebutuhan air bersih. Ia mengaku tidak sanggup jika harus terus membeli air. “Gak sanggup kalau beri terus, makanya ini ngambil air di sini,” pungkasnya. (yat)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button