Warga Karangligar Bakal Direlokasi, Hindari Banjir Musiman

KARAWANG, RAKA – Permasalahan banjir di wilayah Desa Karangligar hingga tahun 2022 belum menemukan solusi yang tepat dari Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang.
Bupati Kabupaten Karawang Cellica Nurrachdiana memaparkan banjir akan terjadi ketika TMA air di Sungai Citarum dan Cibeet mengalami kenaikan. Selanjutnya faktor yang lain terjadi akibat adanya curah hujan yang tinggi di Kabupaten Karawang. “Kalau di Karangligar ketika TMA nya di Citarum dan Cibeet itu naik sudah bisa dipastikan banjir bahkan ketika curah hujannya tinggi di Dusun Kampek yang memang datarannya paling rendah juga bisa dipastikan banjir,” ujarnya pada Senin (14/15).
Ia melanjutkan telah terdapat tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang melakukan kajian di desa tersebut. Hal ini bertujuan untuk mencari solusi bagi masyarakat. Hasil kajian ini menemukan solusi terbaik yakni dengan cara melakukan relokasi bagi warga sekitar. Solusi ini hingga sekarang masih belum di setujui oleh seluruh masyarakat dari 2 dusun tersebut. “Solusinya adalah hasil dari kajian ITB harus ada relokasi warga. Kami sempat beberapa kali berbicara dengan teman-teman dan warga di sana, mereka kebanyakan belum berkenan adanya relokasi. Harus ada solusi lain untuk hal ini, kami berharap semua bisa terkendali dengan baik,” tambahnya.
Kepala Desa Karangligar Ersim mengatakan, mendukung solusi relokasi bagi masyarakat. Ia mengutarakan agar solusi tersebut dapat segera dilakukan. Kembali melanjutkan sebagian masyarakat telah siap untuk melakukan pindah lokasi. Meski begitu ada pula masyarakat yang belum bersedia. “Dari Bupati juga sudah koordinasi terkait upaya penanganan banjir di 2 dusun, cobalah segera dilakukan relokasi jangan hanya janji terus. Masyarakat dari kemarin juga sebagian sudah siap dan memang masih ada masyarakat yang belum siap untuk pindah,” paparnya.
Masyarakat yang belum bersedia pindah lokasi dikarenakan tempat tinggal yang dimiliki telah menjadi bangunan permanen. Kemudian penyebab lainnya dikarenakan masyarakat ingin adanya penukaran luas tanah yang dimiliki. Ia memaparkan pula, bendungan di wilayah Desa Karangligar belum di dirikan. “Kebanyakan di Dusun Pengasinan dan Kampek kan bangunan udah permanen dan udah bagus. Mereka mintanya dituker gitu, misalnya masyarakat punya tanah 200 meter dituker gitu dengan tanah di tempat yang disediakan,” lanjutnya.
Saat meninjau lokasi Dusun Pengasinan RT 3 kondisi banjir di sana telah surut. Rum, masyarakat sekitar menyampaikan banjir surut pada Senin (14/11) pagi. Adanya solusi relokasi yang diberikan oleh pemerintah daerah ia merupakan salah satu warga yang menyetujui. Hal ini dikarenakan dalam Oktober hingga November telah terjadi 7 kali banjir. “Pinginnya emang dipindahin rumahnya, maunya ke daerah yang aman tidak ada banjir lagi. Saya sudah capek kayak gini karena udah 7 kali dalam 2 bulan terakhir banjir terus,” tutupnya. (nad)