MENANGIS: Seorang anak menangis saat dibawa ibunya ke posko kesehatan di Dusun Pangasinan, Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kamis (23/1).
Dampak Banjir Beberapa Minggu Lalu
TELUKJAMBE BARAT, RAKA – Warga Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, masih terganggu kesehatannya akibat banjir yang terjadi tiga minggu yang lalu. Hal itu terlihat dari banyaknya pasien yang mengeluhkan gatal-gatal saat berobat gratis di posko kesehatan Dusun Pangasinan. “Paling banyak gatal-gatal, kedua ISPA, ketiga myalgia, myalgia itu pegal-pegal,” terang Sugeng, dokter sukerelawan di posko tersebut.
Ia menjelaskan pascabanjir dampaknya masih terasa oleh masyarakat. Misalnya masyarakat terpaksa tidur di lantai karena banjir yang membasahi kasur, hal ini bisa menjadi sebab daya tahan tubuh mereka menurun. “Mereka juga kelelahan karena bersih-bersih pascabanjir yang memang memerlukan tenaga ekstra,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan, pengobatan gratis yang dilaksanakan Kamis kemarin merupakan keempat kalinya yang dilaksanakan oleh Asosiasi Klinik Rawat, Persatuan Dokter NU Karawang, dan Ikatan FK Alumni UGM yang bekerjasama melakukan bakti sosial. Selain pengobatan gratis, mereka juga memberi perlengkapan kebersihan dan perlengkapan rumah tangga seperti selimut dan handuk. Rencananya kegiatan serupa akan dilakukan di Dusun Kampek pada pekan depan. “Kita selalu berkoordinasi dengan pihak puskesmas setempat, kan yang lebih tahu sebetulnya orang puskesmas, kita bantu saja,” ucapnya.
Pada hari yang sama, Puskesmas Wanakerta juga melakukan fogging di Dusun Kampek sebagai lanjutan fogging pertama pada pekan lalu. Upaya ini untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti yang membawa wabah demam berdarah maupun chikungunya. Mengenai fogging, Kepala Puskesmas Wanakerta dalam rapat minggon Selasa lalu mengatakan, alat fogging yang dimiliki pihaknya dapat digunakan oleh seluruh desa di Kecamatan Telukjambe Barat. “Silahkan desa lain yang pengen pinjem, yang pengen pakai, silakan hubungi kami,” terangnya. (cr5)
