Warga Kemiri Meninggal di Gunung Sanggabuana

TEGALWARU, RAKA – Nasib naas menimpa Suhaman (41), warga Dusun Sukajaya, RT 03/01 Desa Kemiri, Kecamatan Jayakerta. Niat berziarah di Gunung Sanggabuana, Kecamatan Tegalwaru, Sabtu (16/3) siang, pria yang datang bersama rombongannya itu harus pulang dengan kondisi sudah meninggal. “Korban berangkat menggunakan minibus dan sepeda motor bersama rekan – rekannya berjumlah 10 orang. Saat berangkat, almarhum sehat dan ngambil tiket pagi hari” ucap Kasie Trantib Kecamatan Tegalwaru, Kiki Baehaki, Sabtu (16/3).
Sampai di atas gunung sekitar pukul 13.00 siang, bahkan sambung Kiki, korban sudah masuk makom di Sanggabuana. Namun, selang berapa lama kemudian, Suhaman istirahat, sementara rekan- rekannya, sedang sibuk urus perbekalan untuk masak dan makan bersama. “Nah pas saat dibangunkan, korban tidak bangun, malah gerak seluruh badannya dan sudah tidak bernyawa, lalu beberapa temannya coba laporan ke perkampungan, ” katanya.
Menurut Kiki, setelah laporan itu masuk, kemudian Lembaga Masyarakat Hutan Desa (LMDH) Mekarbuana, Karang Taruna, BPBD, Polri juga TNI dibantu warga coba menurunkan korban dari lokasi Sanggabuana menuju ke perkampungan dan masuk Puskesmas Loji. “Jenazah korban sampai ke perkampungan jam 18.15 WIB, langsung di bawa ke Puskesmas Loji dan tiba jam 19.00 WIB untuk pemeriksaan,” ucap kiki.
Sekretaris Desa Mekarbuana, Calis, mengungkapkan, bahwa korban kecapean dan ada indikasi penyakit jantung saat mendaki gunung Sanggabuana. “Tidak ada tanda-tanda kekerasan, dan kemungkinan karena kecapean dan penyakit jantung, korban langsung dievakuasi ke keluarga korban karena pihak keluarga menolak untuk di lakukan otopsi” . tutupnya. (yfn)