Uncategorized

Warga Miskin Derita Kanker Ganas

TERKAPAR: Sopiah (37) warga Kampung Cilaksana RT 006/004, Desa Cintalaksana, Kecamatan Tegalwaru, terkapar di rumahnya karena menderita kanker payudara stadium empat.

Payudara Pecah

TEGALWARU, RAKA – Malang benar nasib yang Sopiah (37) warga Kampung Cilaksana RT 006/004, Desa Cintalaksana, Kecamatan Tegalwaru. Dia hanya bisa terbaring lemah akibat kanker payudara yang dideritanya selama empat tahun.

Dalam kesehariannya, dia hanya bisa terbaring di ranjang. Kanker ganas yang diderita membuatnya tak berdaya, dan tidak mampu lagi melakukan aktivitas seperti semula.

Sudah satu setengah tahun yang lalu, penyakit yang dideritanya tersebut sudah berusaha diobati dengan berbagai macam cara. Bahkan sudah sempat dioperasi. Namun, bukan kesembuhan yang didapat, justru keadaannya kini semakin parah. “Sudah dulu dioperasi di rumah sakit menggunakan BPJS, namun tetap belum bisa menyembuhkan karena kanker sudah stadium 4,” ungkapnya kepada Radar Karawang, Minggu (22/9).

Ia melanjutkan, kanker yang dideritanya termasuk kanker ganas. “Saya tidak payudara dipotong. Akhirnya coba berobat ke sana melalui herbal dan orang pintar. Bukan membaik kini malah lebih parah,” ujarnya.
Ia menjelaskan, payudaranya kini sudah pecah. Dirinya ingin secepatnya sembuh. Bahkan pada kesempatan itu berharap ada dermawan yang mau membantu diri beserta keluarga. “Semua pihak Alhamdulillah sudah membantu, baik PSM (pekerja sosial masyarakat), bidan desa, puskesmas dan semuanya. Namun belum kunjung sembuh dan kami kerepotan untuk kehidupan kami sehari-hari,” aku Sopiah.

Sarah Maesaroh (54) ibu dari Sopiah mengatakan, dia sudah kebingungan mengobati anaknya. Ia memohon kepada pihak manapun mau membantu anaknya yang kini tertimpa sakit kanker payudara stadium 4. “Saya memohon kepada semua pihak agar mau membantu. Saya juga terima kasih kepada semua pihak yang sudah mau membantu,” katanya.

Suaminya, Ace Bahrudin (41), yang berprofesi sebagai buruh serabutan juga tak mampu berbuat banyak, dan memilih pasrah dengan keadaan istrinya. Dengan penghasilannya tidak menentu, jangankan membawa istrinya berobat ke rumah sakit, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pun tidak mampu. “Pekerjaan yang saat ini semakin sulit didapat,” katanya.

Di tengah kondisinya yang semakin parah, tidak banyak bantuan yang bisa diberikan keluarga dan sanak saudara, begitu juga tetangga yang hanya bisa membantu sekadarnya saja. “Saya sudah berusaha membawa istri saya berobat. Bahkan sudah sempat operasi, namun kondisinya semakin parah. Saat ini saya sudah tidak mampu lagi membawa istri saya ke rumah sakit untuk berobat, karena saya sudah tidak memiliki uang simpanan apapun lagi selain rumah tempat tinggal saya saat ini,” ucapnya. Ace berharap ada pihak yang mau membantu dengan meluangkan dompet amal agar dia dan istrinya bisa kembali berobat. (yfn)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button