Guru Ditantang Buat Buku

LATIH GURU: Disdikpora Karawang mengadakan pelatihan menulis, setiap sekolah SD dan SMP mengirimkan satu orang peserta. Guru-guru ini kedepan diarahkan untuk membuat buku.
Disdik Gelar Pelatihan Menulis
KARAWANG, RAKA – Seribu guru di Karawang dilatih menulis melalui program literasi. Kegiatan tersebut dilakukan untuk melatih keterampilan para guru dalam membuat karya tulis berupa buku.
Kepala Disdikpora Karawang Dadan Sugardan mengatakan, kegiatan literasi dengan melakukan pelatihan menulis ini, merupakan program Disdik untuk menumbuhkan kegiatan menulis di lingkungan guru. Untuk itu, pihaknya mewajibkan perwakilan satu orang guru dari masing-masing SD dan SMP untuk mengikuti pelatihan. “Agar semua guru bisa membuat karya tulis berupa buku,” kata Dadan kepada Radar Karawang, Senin (16/12). “Saat ini sudah ada 200 yang membuat buku dan sudah ada kelompok literasi kaca geulis (Karawang membaca gemar menulis),” tambahnya.
Engkus, salah seorang guru di SDN Cibalongsari 3 mengatakan, belum pernah membuat karya tulis berupa buku. Namun dengan mengikuti pelatihan tersebut ia merasa tergugah untuk bisa menciptakan suatu tulisan berupa buku. “Semangat penyegaran kalau menurut saya,” katanya.
Senada diucapkan Miya Juliyanti, guru SDN Lemahmulya 2, menurutnya membuat karya tulis berupa buku seharusnya memang dilakukan oleh para guru di Karawang. Guru perlu memberikan contoh dan semangat menulis kepada para peserta didiknya. “Selama ini saya belum pernah. Tapi setelah tahu cara atau tips membuatnya mudah-mudahan bisa,” akunya.
Guru lain, Primadanu Astri Susanti mengaku sudah membuat 5 buku sejak tahun 2017 lalu. Dalam buku pertamanya ia menuliskan tentang anak berkebutuhan khusus. Gagasan itu bersumber dari pengalaman pribadinya pada saat mengajar salah satu siswanya yang berkebutuhan khusus. “Yang sekarang lagi nunggu cetak tentang model pembelajaran problem based learning,” akunya.
Menurutnya, jika sering dilakukan pelatihan, tingkat semangat guru dalam membuat karya tulis akan tinggi. “Sekitar 80 persen kalau ada pelatihannya. Saya juga karena dulu pernah ikut pelatihan,” pungkasnya.(nce)