PURWAKARTA

Warga Purwakarta Tuntut Arteria Dahlan Dipecat

PURWAKARTA, RAKA – Polemik terkait anggota DPR RI Arteria Dahlan kian memanas. Itu sebagai buntut pernyataan Arteria Dahlan yang meminta agar kepala kejaksaan tinggi yang berbicara Sunda dipecat.
Ratusan warga dan tokoh masyarakat sunda Purwakarta, yang tergabung dalam Badega Ngora dan Aliansi Kiansantang menggelar aksi menutup jalan protokol KK Singawinata, Kelurahan Nagri Tengah, Kabupaten Purwakarta, pada akhir pekan lalu.

Mereka pun membentangkan spanduk yang bertuliskan kecaman terhadap politisi PDIP tersebut. Dalam orasinya, pengunjuk rasa mengaku orang Sunda merasa tersinggung dengan pernyataan Arteria Dahlan yang mengkritik salah satu kajati berbicara bahasa Sunda saat rapat. Mereka menuntut Arteria Dahlan dipecat sebagai anggota DPR RI, karena pernyataannya dinilai telah menyakiti perasaan masyarakat Sunda dan politikus kontroversial itu dicap tak pantas sebagai wakil rakyat.

Koordinasi aksi, yang juga sebagai Ketua Karang Taruna Kabupaten Purwakarta Kamal menyebut, pernyataan Arteria Dahlan dinilai menciderai Bhineka Tunggal Ika yang berdiri dan ditopang oleh banyak suku bangsa yang mempunyai keragaman sosial budaya dan berbagai bahasa, yang melontarkan kata-kata yang rasis menghinakan bahasa Sunda yang tidak pantas disampaikan. “Kita sebagai orang Sunda harus memiliki sikap, karena Arteria Dahlan sudah mengeluarkan kata-kata yang mengandung unsur rasisme dan telah melukai hati masyarakat Sunda,” ujar Kamal, saat ditemui di sela-sela aksi tersebut.

Dia menambahkan, pihaknya juga mendesak agar Arteria Dahlan dicopot dari jabatannya di DPR RI dan meminta agar Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI bisa memeriksa Arteria Dahlan. “Ya, kami meminta agar Arteria Dahlan dipecat karena ada unsur pidana didalamnya, berkaitan dengan pasal ujaran kebencian perbuatan yang tidak menyenangkan, mengganggu stabilitas nasional dan merusak tatanan sosial budaya,” tegas Kamal.

Selain berorasi, pengunjuk rasa juga menjemput wakil Ketua komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi, yang juga sebagai tokoh Sunda untuk datang ke lokasi unjuk rasa. Dedi Mulyadi menilai Arteria Dahlan kehilangan etika atau adab akibat kepintarannya. “Bang Arteria Dahlan itu memiliki kebiasaan yang menyinggung orang lain. Karena mungkin dirinya merasa pinter, sering kali etika atau adabnya itu menjadi hilang karena kepandaiannya,” ujar Dedi Mulyadi saat diminta untuk menyampaikan aspirasi masyarakat Sunda dari Kabupaten Purwakarta yang menggugat Arteria Dahlan.

Dedi Mulyadi menyarankan kepada pengunjuk rasa agar menempuh aturan yang ada. yakni melapor ke MKD jika merasa dirugikan oleh anggota DPR. Selain itu, mantan Bupati Purwakarta dua periode itu mengingatkan, anggota DPR yang lain agar selalu menjaga perasaan masyarakat, dengan tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang menghina atau merendahkan masyarakat secara personal maupun kelompok.

Ia menambahkan, gerakan masyarakat Sunda yang ada di Kabupaten Purwakarta ini merupakan peringatan untuk setiap anggota legislatif dan siapapun itu untuk tidak memberikan pernyataan yang menyinggung orang lain. “Untuk setiap Anggota DPR berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan untuk tidak menyinggung orang lain. Baik secara personal maupun kelompok,” tegasnya. (gan)

Related Articles

Back to top button