
PURWAKARTA, RAKA – Memasuki awal bulan Agustus, nuansa hari kemerdekaan mulai terasa. Sejumlah masyarakat mulai memasangkan bendera didepan rumahnya, bahwa tak sedikit masyarakat yang membuat hiasan-hiasan unik dengan tema merah putih.
Pemandangan tak biasa terlihat di Kampung Sukarata RW 06 Kelurahan Cipaisan, Purwakarta, bendera merah putih dengan panjang kurang lebih 100 meter dibentangkan di wilayah perkampungan yang dikenal sebagai sentra produk ketupat tersebut.
BAca Juga : Waspada Kebakaran Lahan di Musim Kemarau
Ketua RT setempat, Ayi Wahyu Alabi mengatakan pemasangan bendera merah putih dengan ukuran yang tak biasa ini merupakan bentuk antusias warga dalam menyambut peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) yang ke-80 pada 17 Agustus mendatang.
“Pemasangan bendera memanjang ini sebagai pembuka kegiatan agustusan dan menyemangati warga dalam merayakan HUT RI,” ujarrnya, Jum’at (1/8).
Sementara itu, Pengurus RW setempat menegaskan bahwa di setiap RT akan serempak mengadakan perayaan 17 Agustus. Ia menyebut, puncaknya pihak RW akan menggelar event Karnaval yang bertajuk ‘Antara Sukarata-Lembur Pakuan’.
“Event ini berupa pawai bernuansa Kemerdekaan RI dan Kesejarahan Sukarata dan Purwakarta, yang akan mengambil rute dari Sukarata hingga Pusat Kota Purwakarta,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Gobed itu menjelaskan, penyematan nama Lembur Pakuan dalam judul event yang akan digelar, lantaran memiliki hubungan sejarah.
Tonton Juga : MERRY HOEGENG, KISAH INSPIRATIF ISTRI SETIA
Hubungan antara Sukarata dengan Lembur Pakuan yang notabene merupakan kediaman Gubernur Jawa Barat, adalah ketika Dedi Mulyadi berstatus sebagai Mahasiswa STH Purnawarman dan Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Purwakarta.
Dedi selama beberapa tahun pernah menjadikan Sukarata sebagai tempat bermukim dan tempat kesekretariatan pertama dari HMI.
Selain KDM, ia mengungkapkan publik figur lainnya seperti Gugun Gumilar, Staff Khusus Menteri Agama Republik Indonesia dan sebelumnya menjabat Duta Muda Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) juga pernah bermukim selama beberapa tahun di Sukarata, ketika belajar di pondok pesantren Uswatun Hasanah.
Tokoh Purwakarta yang juga warga setempat, Aa Komara menegaskan bahwa pemasangan bendera merah putih memanjang ini merupakan bukti rasa nasionalisme warga Sukarata yang tidak pernah akan tergerus oleh situasi apa pun.
“Sukarata tidak hanya menjadi tempat patilasan sejumlah tokoh, tapi Sukarata itu sendiri memang pusat dari spiritual kebangsaan,” tambahnya. (yat)