Warga Wancimekar Kesulitan Beli Gas Melon
KOSONG: Tabung gas 3 Kg belum terisi lagi. Sudah beberapa lama, masyarakat kesulitan mendapatkan gas 3Kg. Warung hanya dijatah 10 tabung per minggu, sehingga tak bisa memenuhi kebutuhan warga.
KOTABARU, RAKA- Warga Kotabaru keluhkan gas elpiji 3 Kg atau gas melon. Sebab, setiap membeli selalu tidak ada. Padahal, gas tersebut sangat perlukan untuk keperluan sehari-sehari.
Oleh karenanya, maka meminta kepada pemrrintah untuk bisa mengatasi kelangkaan gas melon yang ada di wilayah tersebut. Selain itu, pendistribusiannya harus tepat sasaran. “Sudah beberapa bulan ini, saya sulit mencari gas elpiji 3 Kg, karena setiap membeli ke warung tidak kebagian,” ucap Haeriah (45), warga Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru, Rabu (16/10).
Ia mengaku, untuk mendapatkan gas melon tidak mudah, harus pergi jauh ke tetangga desa, bahkan sampai beda kecamatan. Selain itu harganya, cukup lumayan mahal. “Karena butuh buat masak, jauh juga saya beli. Kalau di Wancimekar susah, saya beli di warung Desa Pucung, bahkan bisa sampai warung yang ada di Cikampek. Untuk harga gas tabung, saya membeli kadang Rp23 sampai Rp27 ribu,” akunya.
Ia berharap, kepada pemerintah untuk memperhatikan permasalahaan tersebut. Karena kelangkaan gas melon sangat merugikan masyarakat. “Mudah-mudahan tidak tidak terjadi kelangkaan seperti sekarang ini. Mudah-mudahan, di Dusun karajan ada pangkalan gas. Biar gak sulit cari gas nya, dan gak harganya gak terlalu mahal,” harapnya.
Ujang Hasim Sukmayana, mantan Kepala Dusun Karajan Desa Wancimekar mengatakan, beberapa bulan ini, gas elpiji 3 Kg yang ada di wilayahnya memang terjadi kelangkaan. “Banyak warga yang membeli gas elpiji ke warung saya tidak kebagian,” katanya.
Ia menjelaskan, hal itu karena pendistribusian dari pangkalan ke warungnya hanya 10 tabung gas melon perminggunya. Maka tak heran, jika setiap ada pengiriman, dalam hitungan menit sudah habis terjual. “Soalnya, cuma kebagian sedikit. Saya membeli dari pangkalan Rp. 20 ribu dan di jual Rp. 23 ribu,” jelasnya.
Masih dikatakanya, meski ingin menambah jumlah pengiriman gas dari pangkalan, karena kasihan kepada masyarakat kesulitan mencari gas. Namun, tidak diberi oleh pangkalan. “Kalau di Dusun Karajan Desa Wancimekar tidak ada satu pun pangkalan, sedangkan jumlah jiwa usik sebanyak 5 ribu lebih, soalnya jumlah DPT pada saat saya menjadi panitia pilkades lalu, jumlah hak pilihnya ada sekitar 3 ribu lebih. Jadi kasihan banyak warga yang tidak kebagian gas melon, harusnya di Dusun Karajan harus ada pangkalan, biar tidak kesulitan masyarakat mencari gas elpiji 3 Kg,” pungkasnya. (acu)