Purwakarta

Warnet Dilarang Buka 24 Jam

PURWAKARTA, RAKA – Maraknya usaha warung internet (warnet) game online yang buka hingga 24 jam dinilai meresahkan sejumlah orang tua di Purwakarta. Pasalnya banyak anak-anak yang kecanduan main game online di warnet.

Rismawan, warga Tegalmunjul, Kecamatan Purwakarta mengatakan, beberapa orang tua di daerah tempat tinggalnya mulai risau dengan kehadiran warnet buka hingga 24 jam yang menyediakan fasilitas game online. “Walaupun anak-anak saya tidak suka ke warnet, saya ikut prihatin dengan beberapa tetangga yang mulai mengeluh karena anaknya sehari-hari mainnya game online di warnet hingga lupa waktu,” katanya.

Menurutnya, banyak anak yang menggunakan uang jajan bekal ke sekolah atau meminta paksa ke orang tua hanya untuk bermain game online yang tarifnya variatif, antara lain Rp3.000 per jam atau paketan Rp5.000 per dua jam dan ada juga paket begadang hingga pagi.

“seharusnya warnet yang buka 24 jam per hari itu untuk tujuan positif berselancar ke dunia maya mencari berbagai informasi, mendukung kegiatan belajar maupun berbisnis, bukan hanya untuk main game online,” ujarnya.

Sementara itu, Asep, warga Munjuljaya mengatakan, banyak anak remaja dan orang dewasa yang main game online sejak siang hingga malam atau bahkan semalaman menginap di warnet. “Saya pulang jamaah salat subuh melihat warnet yang terletak di Jalan Ipik Gandamanah, yang sudah diberi garis Polisi itu, suka ramai anak-anak main game, berarti mereka menginap di warnet yang buka 24 jam itu,” ujarnya.

Dia mengatakan, dirinya mengapresiasi Polres Purwakarta yang telah merazia dan menutup warnet game online yang buka 24 jam. Semoga saja warnet game online yang ada di sepanjang jalan Ipik Gandamanah bisa ditertibkan juga. “Kami menunggu realisasi pihak berwajib yang pernah menyatakan akan merazia warnet 24 jam. Sebab terbukti lebih banyak sisi negatifnya bagi anak-anak dan remaja,” katanya.

Sebab, lanjutnya, yang sudah kecanduan main game online maka akan menambah dampak negatif ntuk temoat tersebut, seperti menjadi tempat peredaran narkoba serta judi online. “Saya sering lihat, sebelum warnet itu diberi garis Polisi, pengunjungnya itu yang masih sekolah dan di bawah umur. Saya khawatir mereka yang di bawah umur cenderung malas belajar dan yang sudah bekerja menjadi kurang produktif,” pungkasnya. (ris)

Related Articles

Back to top button