Uncategorized

Warung Jamu Jual Ciu

CIKAMPEK, RAKA – Satpol PP maupun kepolisian rupanya masih kecolongan dengan ulah oknum penjual jamu yang nyambi menjual minuman beralkohol jenis ciu.

Berdasarkan hasil wawancara dengan sejumlah pelajar di Kotabaru dan Cikampek, terungkap jika mereka mudah membeli ciu di warung-warung jamu di sekitar Cikampek dan Kotabaru. Pelajar kelas X berinisial JA (16), mengaku biasa membeli ciu di tukang jamu di sekitar jembatan layang Cikampek. Harganya bervariasi tergantung kadar alkoholnya yaitu Rp15 ribu sampai Rp30 ribu. “Biasanya kami patungan beli ciu. Minumnya juga bareng-bareng,” ungkapnya, Rabu (31/10) kemarin.

Ia melanjutkan, sudah biasa minum-minuman beralkohol sejak duduk di bangku SMP kelas VII. Saat itu, ada seorang temannya yang sudah tidak sekolah membawa minuman ciu. “Awalnya gak enak. Tapi lama kelamaan jadi ketagihan,” ungkapnya.

Menurutnya, kebanyakan pelajar menjadi pemabuk karena tidak enak dengan teman setongkrongannya. “Kalau teman-teman yang lain minum, masa kita gak minum. Solidaritas,” tuturnya.

Hal serupa juga dikatakan AR (17), siswa SMK di Cikampek. Biasanya dia menenggak ciu saat malam Minggu bersama teman setongkrongannya. Menurutnya itu biasa dilakukan oleh kebanyakan para pelajar yang suka nongkrong. “Kita pete-pete (patungan). Lalu minum-minum sampai teler,” ujarnya.

AR yang juga biasa menelan pil jenis dekstro ini mengatakan, peredaran pil maupun penjual ciu mudah ditemui pelajar. Pil misalnya, beberapa temannya menjadi pengedar. “Kalau kita anak tongkrongan mah, gampang dapet yang gituan,” tuturnya.

EN (16), pelajar putri mengatakan, sudah tidak aneh melihat siswa yang melakukan hal negatif seperti mabuk, merokok, hingga berpacaran. “Udah gak aneh yang kayak gitu mah, sering sih saya juga liat. Yang hamil juga di kampung saya suka ada,” ucapnya.

Menurutnya hal tersebut dikarenakan pergaulan yang salah serta kurangnya bimbingan dari orangtua. “Karena pergaulan intinya. Makanya aku ikut di osis agar tidak terjerumus kedalam pergaulan yang salah,” katanya.
Sementara, salah satu penjual jamu yang didatangi Radar Karawang di sekitar pasar Cikampek, mengaku tidak menjual ciu apalagi dijual ke para pelajar. “Saya cuma jual jamu doang sama anggur. Gak aneh-aneh,” tuturnya. (cr2/psn)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button