PURWAKARTA, RAKA – Ancaman penyakit menular seperti Tuberkulosis (TBC), Demam Berdarah Dengue (DBD), dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) masih menjadi perhatian serius di Kabupaten Purwakarta.
Pemerintah daerah bersama Kementerian Kesehatan dan DPR RI kini memperkuat langkah deteksi dini untuk mencegah potensi Kejadian Luar Biasa (KLB).
Ketua DPRD Purwakarta, Sri Puji Utami, menegaskan bahwa kesadaran masyarakat menjadi kunci utama dalam mengendalikan penyebaran penyakit. Berdasarkan data Dinas Kesehatan, tercatat lebih dari 3.800 kasus TBC di wilayah Purwakarta.
Baca Juga: District East Hadirkan Ruko Berkonsep Waterfront Pertama di Karawang
“Kasus TBC ini harus menjadi perhatian bersama. Pengobatan harus dilakukan konsisten selama enam bulan tanpa putus, dan skrining perlu terus digencarkan,” ujarnya, Jum’at (10/10).
Sri Puji menambahkan, masih banyak warga yang belum terskrining sehingga potensi penyebaran tetap tinggi. Ia mendorong Dinas Kesehatan untuk terus memperluas jangkauan pemeriksaan dan edukasi kesehatan masyarakat.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, dr. Eva Lystia Dewi, menuturkan bahwa pihaknya terus memperkuat kegiatan edukasi dan pemeriksaan rutin di berbagai wilayah.
“Kami berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat, serta melakukan skrining TBC, DBD, dan ISPA secara berkala,” katanya.
Menurut dr. Eva, semakin cepat masyarakat terdeteksi dan menjalani pengobatan, maka rantai penularan dapat segera terputus.
Tonton Juga: Hakim Syafiuddin, Berani Penjarakan anak Presiden
“Upaya pencegahan membutuhkan keterlibatan aktif semua pihak, terutama masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan pola hidup sehat,” tambahnya.
Kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di berbagai kecamatan menjadi salah satu langkah strategis pemerintah dalam memperkuat kewaspadaan dini terhadap penyakit menular. (yat)
