HEADLINE

Waspadai Bahaya Ciki Ngebul
-Polisi Turun ke Sekolah

PURWAKARTA, RAKA – Sejumlah sekolah yang ada di wilayah Kecamatan Bungursari didatangi aparat kepolisian. Mereka mengingatkan para pelajar, guru dan pedagang terkait bahaya jajanan ciki ngebul.
Ciki ngebul atau cikbul adalah makanan ringan yang diberi nitrogen cair untuk menimbulkan efek asap dan dingin. Belakangan jajanan tersebut banyak menimbulkan efek negatif bagi yang mengonsumsi, salah satunya memicu terjadinya keracunan.
Kapolsek Bungursari Kompol H Budi Harto mengatakan, walaupun sampai sekarang tidak ada temuan kasus keracunan akibat mengonsumsi ciki ngebul di Kecamatan Bungursari, namun untuk mencegah kejadian keracunan makanan semacam itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mengkonsumsi makanan tersebut.
“Kami terus memberikan imbauan ke setiap sekolah maupun para pedagang kaki lima soal bahaya kandungan nitrogen cair bagi tubuh. Imbauan itu dilakukan bertujuan melindungi keselamatan para pelajar karena nitrogen cair ini sangat berbahaya. Bisa mengakibatkan erosi lambung,” kata Budi, Kamis (19/1).
Dia menambahkan, pihaknya akan terus melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap produk pangan siap saji yang menggunakan nitrogen cair yang beredar di wilayah Bungursari. “Kami juga akan terus melakukan edukasi ke sekolah, anak-anak dan masyarakat terhadap bahaya nitrogen cair pada pangan siap saji,” katanya.
Budi mengatakan, saat ini edukasi dan pengawasan masih dilakukan. Pedagang diminta untuk tidak menggunakan nitrogen cair. “Kami hanya edukasi dan melakukan pengawasan, belum sampai penindakan,” imbuhnya.
Selain Polsek Bungursari, hal serupa dilakukan jajaran Polsek Sukatani yang juga mengedukasi para pelajar untuk tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung nitrogen cair.
Kapolsek Sukatani AKP Asep Saepudin mengatakan, nitrogen sangat berbahaya untuk dikonsumsi, khususnya bagi anak-anak. Oleh karena itu, para pelajar diedukasi untuk tidak mengkonsumsi jajanan yang mengandung nitrogen cair.
“Kami juga mengimbau agar orang tua mengawasi jajanan buah hati mereka. Walaupun tidak ada kejadian di lingkungan sekolah, tapi kami mengimbau agar guru melakukan pengawasan. Orang tua juga ikut serta agar mengawasi anak mereka untuk tidak jajan sembarangan,” ujarnya.
Menurutnya, ketika anak-anak berada di lingkungan sekolah, maka pengawasan oleh para guru bisa dilakukan. Makanan dan minuman yang dijual di kantin sekolah pun bisa disortir agar tidak ada jajanan yang berbahaya.
“Kalau di sekolah kan kantin terawasi. Makanan juga, bahkan kita anjurkan agar tidak memakai bahan pengawet. Apalagi jika mengandung bahan berbahaya yang lain, pasti tidak boleh,” tegasnya. (gan)

Related Articles

Back to top button