Karawang

Waspadai Lonjakan Angka Kemiskinan

Anggota DPRD Jawa Barat, Gina Fadlia Swara

KARAWANG, RAKA – Jumlah warga Kabupaten Karawang yang terpapar virus corona masih terus bertambah. Seiring dengan pembatasan aktivitas masyarakat, angka kemiskinan disinyalir beriringan.

Pandemi covid-19 yang berkepanjangan, saat ini dampaknya sudah mulai dirasakan masyarakat. Terutama dampak ekonomi. Pembatasan sosial yang diperketat belakangan ini, juga berdampak terhadap aktivitas masyarakat. Warga kelas menengah ke bawah, tak sedikit yang dilanda kesulitan ekonomi karena aktivitas sosial dibatasi.

Sudah menjadi rahasia umum, pendapatan warga selama pandemi menurun. Bahkan ada pula yang kehilangan pekerjaan, akibat tempat usaha mereka tidak beroperasi. Terkait fenomena ini, anggota DPRD Jawa Barat Gina Fadlia Swara mengingatkan pemerintah daerah untuk mencermati angka kemiskinan.

Lebih tegas, Gina meminta Pemerintah Kabupaten Karawang untuk segera mengambil langkah-langkah taktis dan strategis, sehingga lonjakan angka kemiskinan akibat dari pandemi Covid-19 bisa diantisipasi. “Pemda Karawang harus mencermati angka kemiskinan yang melonjak akibat dari pandemi Covid-19, dan segera mengambil langkah-langkah taktis dan strategis untuk menekan angka kemiskinan tersebut,” tandasnya.

Anggota DPRD Jabar dari daerah pemilihan Kabupaten Karawang dan Purwakarta ini mengatakan, pendistribusian jaring pengaman sosial harus dilakukan cepat untuk meringankan beban masyarakat, sekaligus menggerakkan roda ekonomi menengah dan mikro. “Secepatnya distribusikan jaring pengaman sosial covid-19 untuk masyarakat Karawang secara adil dan menyeluruh,” tandasnya.

Politisi Partai Gerindra ini juga meminta Pemkab Karawang mewaspadai penyebaran virus delta di kawasan perindustrian, karena penyebarannya sangat cepat. “Dengan melakukan pengawasan yang ketat terhadap protokol kesehatan pabrik-pabrik, agar tidak menjadi klaster baru,” katanya.

Pada bagian lain, Gina juga mengingatkan pemerintah daerah untuk segera mencairkan insentif tenaga kesehatan dan relawan medis. Sebab, insentif merupakan hak para tenaga kesehatan dan relawan yang telah bekerja keras tanpa kenal lelah. “Mereka rela tidak pulang, mereka bekerja bertaruh nyawa. Kerja-kerja mereka atas dasar kemanusiaan. Maka pencairan insentif bagi nakes merupakan suatu hal yang patut untuk disegerakan,” tandasnya.
(adv)

Related Articles

Back to top button