BAGIKAN OBAT: Petugas Puskesmas Adiarsa bagikan obat cacing untuk anak-anak.
KARAWANG, RAKA – Pemberian obat cacing pada anak-anak menjadi program pemerintah yang rutin dilaksanakan pada Februari dan Agustus setiap tahunnya. Bulan Agustus ini Puskesmas Adiarsa pun telah menyalurkan obat tersebut kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
“Sudah kita salurkan melalui bidan desa ke posyandunya masing-masing,” terang perawat Puskesmas Adiarsa Sitti Hardiyanti, Rabu (12/8).
Sitti menjelaskan, pentingnya obat cacing ini mengingat anak-anak cenderung aktif dan kerap bermain dengan tanah yang jadi tempat bersemayamnya larva cacing. Dikhawatirkan, larva cacing tersebut masuk dan berkembang di dalam tubuhnya. Pada akhirnya, cacing dalam saluran pencernaan tersebut menyerap nutrisi dari makanan yang dicerna yang semestinya diserap oleh tubuh. “Pemberian obat cacing juga sebagai upaya standar pelayanan minimal untuk mengentaskan stunting, karena salah satu penyebab stunting adalah cacingan,” jelasnya.
Anak dengan kondisi cacingan dalam jangka panjang akan terganggu pertumbuhannya. Gejala anak yang cacingan adalah kurangnya nafsu makan. Mereka juga nampak pucat, lesu dan tidak seaktif anak seusianya. Selain itu gejala yang dialami adalah kerap mual, diare, berat badan menurun bahkan juga demam. Area tempat masuknya cacing dan area sekitar anusnya biasanya akan terasa gatal. Sebab itu perlua adanya pencegahan dengan pemberian obat cacing. Jika terjadi gejala tersebut sebaiknya orang tua segera memeriksakaan anaknya ke dokter.
Sitti menjelaskan obat cacing diberikan kepada anak usia 0 sampai 12 tahun. Adapun anak di bawah 2 tahun diberikan dosis setengah tablet, sedangkan anak usia 2 sampai 12 tahun diberi dosis 1 tablet. Anak balita bisa mendapatkannya melalui posyandu, sedangkan anak usia sekolah dasar bisa mendapatkannya di sekolah yang juga program pemerintah.
Ia berpesan agar para orang tua menjaga kebersihan diri dan lingkungannya. Anak-anak boleh saja diberi kebebasan untuk bermain, namun perlu diingat untuk selalu membersihkan sang anak dengan cuci tangan, cuci kaki, ataupun mandi. “Obat cacing dari posyandu diminum jangan dibuang, karena itu obatnya bagus dari pada yang beredar di pasaran,” pungkasnya. (din)
