KARAWANG

Wisata Dilarang, Pengusaha Rugi

RAMAI: Pengunjung tempat wisata Green Canyon asyik berenang sebelum tempat wisata ditutup.

KARAWANG, RAKA – Setelah sempat dibuka di awal lebaran, Pemkab Karawang secara resmi menutup objek wisata. Kebijakan ini membuat pengusaha rugi. Padahal, libur lebaran momentum pengusaha meraih keuntungan.

Pemilik Objek Wisata Cipaga Stone Park di Tegalwaru, Jenal Arifin, mengaku menyayangkan kembali ditutupnya objek wisata di Karawang. Sementara, para pengusaha wisata terus mengalami kerugian akibat penutupan. “Tahun baru kita harus tutup selama 2 bulan. Buka kembali itu Ramadan, kalau Ramadan itu sepi. Lalu baru buka beberapa hari, yang harusnya lebaran menjadi panen, secara mendadak harus ditutup kembali,” ucapnya, baru-baru ini.

Pengusaha objek wisata berusaha terus melakukan protokol kesehatan (prokes) yang ditentukan oleh pemerintah. “Misalnya ditempat saya dibatasi 700 pengunjung saja yang masuk meski kapasitasnya 2000 pengunjung,” terangnya.
Jenal mengaku pasrah dengan kondisi penutupan saat ini. Ia mengaku setiap bulan mengalami kerugian hingga Rp 100 juta dari pembayaran gaji hingga perawatan objek wisatanya. “Sebagai warga negara kita harus ikuti yang sudah tentukan. Kita hanya bisa pasrah, tetapi saya minta kepada pemerintah untuk tetap memberikan solusi kepada kami agar para pengelola wisata tidak gulung tikar,” ujarnya.

Hal serupa juga diakui pemilik wisata Empang Sari di Tegalwaru, Achmad Fauzi Alamsyah yang mengaku kecewa dengan surat edaran penutupan wisata yang terlalu mendadak. Fauzi menyebutkan, padahal larangan mudik dan diizinkannya wisata menjadi gairah untuk pengusaha wisata. Ia mengaku senang saat itu, berbagai persiapan bahan produksi untuk restoran bagi pengunjung rekreasi telah dibelanjakan. “Seperti saya sudah belanja sayuran dan bahan lainnya. Lalu secara mendadak ditutup,” pungkasnya. (asy)

Related Articles

Back to top button