Wisata Kampung Kahuripan Cirangkong Sepi
PURWAKARTA, RAKA – Kabupaten Purwakarta memiliki berbagai objek wisata yang menarik untuk dikunjungi oleh masyarakat. Setiap objek wisata tersebut memiliki keunggulan dan ciri khasnya masing-masing. Seperti objek wisata Kampung Kahuripan Cirangkong misalnya, objek wisata yang berada di Desa Cirangkong, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta itu, dikenal sebagai wisata pendidikan dan wisata keluarga. Hal itu dikarenakan objek wisata Kampung Kahuripan Cirangkong memiliki berbagai fasilitas yang dapat menunjang untuk pendidikan anak serta memiliki fasilitas umum yang dapat digunakan oleh keluarga.
Pengawas wisata Kampung Kahuripan Cirangkong, Ali Nurdin mengatakan, wisata tersebut telah berdiri sejak tahun 2018 lalu. Ia menyebut, kampung Kahuripan Cirangkong dikenal sebagai tempat wisata pendidikan dan wisata keluarga. Pasalnya, di tempat wisata tersebut terdapat kebun binatang mini yang di dalamnya terdapat puluhan satwa yang dapat dijadikan bahan edukasi pembelajaran bagi siswa sekolah. Selain itu, terdapat juga area bermain anak-anak, spot selfie, kolam renang serta berbagai lahan yang dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan sekolah. “Kita seringnya dikunjungi rombongan anak-anak sekolah, mereka diberikan edukasi terkait satwa dan juga hal yang lainnya,” ucapnya, Minggu (19/5).
Adapun mengenai sebutan sebagai wisata keluarga, sambung Ali, itu disebabkan oleh banyaknya saung yang dapat digunakan oleh keluarga untuk beristirahat saat berkunjung ke Kampung Kahuripan Cirangkong. “Kita ada 40 saung, mereka dapat menggunakannya gratis,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, Saung Kahuripan Cirangkong pernah masuk menjadi urutan ke lima tempat wisata terfavorit di Kabupaten Purwakarta pada tahun 2021. Saat itu pengunjung dari berbagai wilayah beramai-ramai berkunjung ke tempat wisata tersebut. “Dari luar kota banyak, bahkan dari Banten juga nyampe ke sini, makanya tahun 2021 kita menjadi nomer lima wisata terfavorit di Purwakarta,” ungkapnya.
Meski sempat menjadi wisata terfavorit di Kabupaten Purwakarta, saat ini jumlah wisatawan yang berkunjung ke lokasi tersebut jumlahnya menurun dan kadang tidak menentu. Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah menjamurnya berbagai tempat wisata di Kabupaten Purwakarta, momen kenaikan kelas sekolah, momen hajatan serta kejadian kecelakaan yang menimpa rombongan bus sekolah di Ciater, Subang beberapa waktu lalu. “Kalau jumlah pengunjung saya tidak bisa menyebutkan secara pasti, soalnya tidak menentu untuk sekarang angkanya, kadang rame kadang sepi, hari ini saja kurang lebih baru 40 pengunjung,” ujarnya.
Selain itu, Ali menambahkan, dalam pengelolaan tempat wisata tersebut, pihaknya tetap memberdayakan masyarakat sekitar. Sehingga diharapkan dengan pemberdayaan tersebut, perekonomian masyarakat sekitar dapat meningkat. “Kita berdayakan masyarakat sekitar dengan mengelola tempat parkir dan berjualan di sini. Untuk yang jualan di dalam paling mereka harus bayar sewa untuk saungnya ke kita,” tambahnya.
Sementara itu, Aris (36) seorang pengunjung mengatakan, dirinya berkunjung ke tempat tersebut bertujuan berlibur dengan berenang bersama keluarganya. “Emang sengaja ke sini mau berenang. Sebenarnya tempatnya lumayan enak, tapi saya juga kurang tahu kenapa sekarang jadi agak sepi, soalnya dulu lumaya ramai,” pungkasnya. (yat)