Karawang
Trending

Warga Kiarajaya Akhirnya Bakal Keluar dari Krisis Air Bersih

Berasa Mimpi Perjuangan Menemukan Titik Keberhasilan

KARAWANG,RAKA- Sudah hampir 20 tahun, warga Kiarajaya akhirnya bakal keluar dari krisis air bersih. Warga berasa mimpi perjuangan menemukan titik keberhasilan.

Ratusan warga Kampung Kiarajaya, RT 12 dan RT 13 RW 07, Desa Margamulya, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, akhirnya mulai melihat secercah harapan di tengah krisis air bersih yang telah mereka alami selama lebih dari dua dekade.

Kondisi memprihatinkan ini mendapat perhatian serius dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang datang langsung ke lokasi pada Minggu (29/6) sore. Dalam kunjungannya, Kang Dedi sapaan akrabnya meninjau kondisi kampung dan bertemu langsung dengan masyarakat untuk mendengarkan keluh kesahnya secara konkret.

Baca Juga : Modus Penyelundupan Narkoba ke Lapas Semakin Beragam

Ketua RT 12 Kampung Kiarajaya, Siti Fadilah, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas respon cepat yang diberikan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi beserta pihak terkait.

“Terima kasih kepada Kang Dedi yang sangat cepat merespon permasalahan kami di Kiarajaya. Terima kasih juga kepada KIIC dan PDAM yang sudah melakukan pengukuran terkait instalasi pipanisasi,” ujarnya, Selasa (1/7).

Sebagaai langkah awal, bantuan air bersih langsung disalurkan ke warga melalui mobil tangki air yang mulai berjalan sejak beberapa hari lalu. “Alhamdulillah, 10 hari ke depan kita dikasih suplai air dari tangki, dan itu sudah mulai berjalan sejak kemarin,” jelasnya.

Pada pertemuan lanjutan yang digelar di Situ Buleud Purwakarta pada Senin (30/6), Kang Dedi bersama perwakilan KIIC dan PDAM membahas teknis rencana pembangunan pipanisasi air bersih ke Kampung Kiarajaya.

Menurut Siti, target pembangunan instalasi ini cukup cepat mengingat lokasi kampung yang tidak terlalu jauh dari instalasi WTP (Water Treatment Plant).

Tonton Juga : LIR ILIR, WARISAN SUNAN KALIJAGA

“Insya Allah, target pembangunan pipanisasi selesai dalam 10 hari ke depan,” ungkap Siti optimistis.

Warga Kiarajaya selama ini hanya mengandalkan satu sumber mata air di kampung yang letaknya berdekatan dengan makam. Sebagian lainnya menampung air hujan sebagai sumber kehidupan, meski hal ini berisiko memicu penyakit, terutama di musim kemarau.

Dengan adanya perhatian dan dukungan nyata dari berbagai pihak, harapan warga untuk menikmati akses air bersih layak konsumsi semakin mendekati kenyataan, menandai babak baru kehidupan yang lebih sehat dan bermartabat di Kampung Kiarajaya.

“Alhamdulillah, kaya berasa mimpi, perjuangan selama ini sudah mulai menemukan titik keberhasilan,” pungkasnya. (uty)

Related Articles

Back to top button