Karawang

6.350 Buruh Jadi Sasaran Pemasangan Alat Kontrasepsi

KARAWANG, RAKA – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama dengan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Apindo dan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DPPKB) Karawang mengadakan kegiatan pelayanan Keluarga Berencana. Pelayanan tersebut dilaksanakan di PT. Chang Shin dan Rumah Sakit Rosela serta di 7 kabupaten dan kota lainnya.
Deputi Bidang KBKR, Wahidin mengungkapkan target dari pelayanan di PT. Chang Shin dan Rumah Sakit Rosela serta di 7 kabupaten dan kota lainnya sebanyak 90 akseptor. “Kami menargetkan 90 akseptor dengan rincian 30 akseptor Metode Operasi Wanita (MOW), 10 akseptor IUD, 10 akseptor implan, 30 akseptor suntik, 5 akseptor pil dan 5 akseptor kondom,” ujarnya, Kamis (16/5).
Ia menambahkan untuk PT. Chang Shin telah mempunyai klinik yang teregistrasi (KO/KB) di SIGA dan sudah bekerjasama dengan BKKBN. Adanya klinik tersebut membawa dampak positif berupa adanya distribusi alat dan obat kontrasepsi dari BKKBN. Hal itu sebagai contoh bagi perusahaan lain yang belum melakukan kerjasama. “Banyak keuntungan yang didapat ketika klinik di perusahaan telah teregistrasi (K0/KB) di SIGA dan bekerjasama dengan BKKBN. Dengan demikian perusahaan akan memperoleh distribusi alat dan obat kontrasepsi dari BKKBN. Ini menjadi contoh bagi perusahaan lain yang belum bekerjasama,” tambahnya.
Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Ida Fauziyah mengungkapkan melalui program KB akan membawa dampak positif bagi kesehatan dan kesejahteraan. Kemudian akan membantu dalam menurunkan angka stunting pada anak. Hal ini juga akan membuat pekerja dan keluarga menjadi kompeten, produktif dan sejahtera. “Perencanaan keluarga melalui Program KB, akan berdampak positif pada kesehatan dan kesejahteraan. Termasuk menurunkan angka stunting pada anak. Sehingga pekerja dan keluarga akan menjadi kompeten, produktif dan sejahtera. Dan itu secara tidak langsung akan juga menguntungkan bagi perusahaan,” ungkapnya.
Kepala DPPKB Karawang, Sofiah menyatakan untuk saat ini sasaran untuk program KB di perusahaan tersebut sebanyak 6.350 orang dari total pekerja sebanyak 15.869 orang. Kemudian untuk pekerja perempuan yang belum menikah akan menjadi sasaran pencegahan stunting. “90% pekerja didominasi oleh perempuan dan diantaranya merupakan sasaran Program KB. Jumlah pekerja wanita menikah sebanyak 6.350, sementara pekerja pria menikah 1.170. Sisanya kebanyakan perempuan belum menikah yang mana merupakan sasaran pencegahan stunting,” tutupnya. (nad)

Related Articles

Back to top button