PURWAKARTA

Jemaah Tajug Gede Cilodong Gelar Salat Gaib

PURWAKARTA, RAKA – Usai salat Jumat jemaah Tajug Gede Cilodong Purwakarta menggelar salat gaib untuk korban bencana tsunami Selat Sunda. Ribuan jemaah pun bukan hanya berasal dari Purwakarta saja namun juga Karawang, Subang dan Bekasi.

Salat Jumat tersebut dipimpin oleh Suhaemi, tokoh agama yang sangat dihormati di wilayah Plered Purwakarta. Sementara, Ni’amillah Aqil Siradj bertindak sebagai khatib dengan menggunakan bahasa Sunda Cirebonan.
Khatib yang juga merupakan adik dari Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengulas tentang bencana. Menurut dia, fenomena alam harus dijadikan momentum untuk melakukan introspeksi diri. Karena itu, tidak pantas jika ada pihak yang menggunakannya sebagai alat penghakiman kebenaran pilihan politik. “Mengaitkan bencana alam dengan politik hanya akan menambah derita dan sakit hati para korban. Saya selaku khatib mengimbau agar itu semua segera dihentikan. Lebih baik, kita doakan semua korban berada dalam kenikmatan dari Allah. Kewajiban kita itu harus dijalankan,” kata Ni’amillah di Tajug Gede Cilodong, tepatnya, di Jalan Raya Bungursari, Purwakarta, Jumat (28/12).

Pengasuh Pondok Pesantren Kempek, Cirebon, Jawa Barat itu juga menyampaikan duka mendalam untuk para korban. Dia mengajak semua jemaah untuk melaksanakan salat gaib setelah Salat Jumat dilangsungkan. “Usai rangkaian Salat Jumat ini dijalankan, mari kita melakukan Salat gaib berjamaah,” katanya.

Di tempat yang sama, Ketua DKM Tajug Gede Cilodong Dedi Mulyadi mewakili para jemaah turut menyampaikan bela sungkawa. Menurut dia, duka para korban tsunami Banten dan Lampung merupakan duka seluruh warga Indonesia. Karena itu, semua pihak harus turun tangan dan bahu membahu membantu para korban. “Kita berduka, Indonesia berduka. Sebagai saudara sebangsa dan setanah air kita harus membantu mereka. Doa dan bantuan lebih mereka butuhkan dibandingkan mengaitkan peristiwa ini dengan politik,” katanya.

Dedi pun memberikan dukungan moral untuk para korban agar diberikan kesabaran dan ketabahan dalam memulihkan situasi. “Semoga seluruh korban diberikan ketabahan dan dipulihkan kondisinya. Para korban yang meninggal semoga ditempatkan di tempat terbaik,” ujarnya. (gan)

Related Articles

Back to top button