Minimalisir Kematian Ibu dan Anak, DPPKB Gencarkan KB MOW
KARAWANG, RAKA – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Karawang mempunyai program yang bertujuan untuk mencegah adanya kematian ibu dan bayi baru lahir. Sebanyak 401 ibu menjadi target dalam program MOW.
Kepala Bidang Pelayanan Keluarga Berencana Aep Saepudin menyatakan, akan mempercepat program Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) melalui adanya pemberian pelayanan Metode Operasi Wanita (MOW). Ia menambahkan sebanyak 401 ibu akan menjadi target dalam program tersebut. “Yang jelas harus sudah punya anak lebih dari satu, kemudian usianya sudah lebih dari 30 tahun, serta sehat jasmani dan rohani. Karena sebelum pelayanan, harus lolos screening dulu oleh tenaga kesehatan,” ujarnya, pada Senin (15/5).
Meski begitu, ia menegaskan jika metode itu hanya diberikan kepada wanita yang telah memiliki keinginan untuk tidak menambah anak. Ia menjelaskan jika operasi tersebut merupakan pemotongan saluan indung telur. Bertujuan agar sel telur tidak dapat memasuki rahim untuk dibuahi. Operasi ini bersifat permanen. Ia menyampaikan jika dapat disambungkan kembali, namun untuk tingkat fertilitas tidak dapat kembali seperti sebelumnya. “Karena hamil di usia tua atau sering melahirkan menjadi salah satu penyebab kasus kematian ibu dan bayi baru lahir,” tambahnya.
Diteruskannya, pemberian operasi tersebut dilakukan secara gratis oleh pemerintah. Selain itu ia pun menyampaikan penanganan operasi telah bekerjasama dengan salah satu rumah sakit. Sejauh ini DPPKB telah membuka pelayanan sebanyak 3 kali dalam 1 bulan. Setiap pelayanan dapat mencapai 30 akseptor. “Alhamdulillah antusiasme warga Karawang sangat tinggi. Kami membuka pelayanan 3 kali dalam satu bulan, satu kali pelayanan bisa mencapai 30 akseptor. Dengan begitu kami optimistis, sebelum akhir November target 401 ibu bisa terlayani semua,” jelasnya.
Pada Mei 2023 saat ini telah mencapai sebanyak 32 akseptor yang menerima MOW. Target ada sebanyak 120 akseptor dalam satu bulan. Dengan antusiasme yang tinggi dari masyarakat, diharapkan semua target di tahun ini bisa tercapai dengan maksimal. “Saya kira semakin banyak ibu yang terlayani operasi ini (Tubektomi), bisa membantu pemerintah menekan angka kematian ibu dan bayi baru lahir di Karawang,” tutupnya. (nad)