Lulus Sekolah Jangan ke Pabrik Semua, Jadi Petani Millenial Lebih Menjanjikan
KARAWANG, RAKA – Usai lulus sekolah, biasanya lulusan SMA/SMK langsung menyerbut ke perusahaan untuk mencari pekerjaan. Padahal, banyak sektor lain yang bisa digarap untuk mencari penghasilan, salah satunya menjadi petani.
Petani Millenial bidang pertanian, Ainul Yaqin menyampaikan, bidang pertanian saat ini dapat menjadikan pekerjaan yang mempunyai peluang besar bagi anak muda. Ia berpesan agar anak muda tidak takut dengan kotor saat di sawah. “Pesannya cuma satu untuk anak muda jangan takut dengan kotornya pertanian karena peluang bisnisnya menjanjikan. Kedua, walaupun kita di desa bisa menghasilkan rejeki kota dan bisnis mendunia,” ujarnya, pada Jumat (2/6).
Sejak ia mengembangkan pertanian dengan menggunakan alat modern dan berhasil mengirimkan beras hingga ke luar negeri, ia beberapa kali mendapatkan kunjungan dari mahasiswa di luar Kabupaten Karawang. Hal ini bertujuan untuk mempelajari cara yang telah ia lakukan. Selain itu di Desa Gembongan, Kecamatan Banyusari sekarang generasi millenial yang telah terjun dalam bidang pertanian hanya ada 10 orang. “Kalau kunjungan mulai dari tahun 2021 akhir, pernah ada KKN dan fieldtrip dari Belitang untuk mengetahui proses bertani yang saya lakukan. Di sini memang untuk anak muda di pertanian memang kurang ya, sekarang baru ada 10 orang anak muda di pertanian. Sebenarnya sering juga memberikan edukasi ke generasi millenial tapi memang minat mereka belum ada,” tambahnya.
Ia menjelaskan, pada 14 Agustus 2022 lalu telah berhasil memperoleh penghargaan dari Presiden Republik Indonesia sebagai petani millenial. Selanjutnya pada 14 September 2022 mendapatkan penghargaan dari Bupati Kabupaten Karawang. Ia pun saat ini menjabat sebagai Ketua Gapoktan Sri Asih Desa Banyuasih dengan lahan yang sedang dikerjakan seluas 200 hektare, kemudian menjadi ketua bidang pemuda tani sampai tahun 2027 mendatang.
Selain itu, menjadi duta petani millenial sejak tahun 2022, telah mempunyai petani millenial yang telah dibina sebanyak 20 orang. Terkahir ia menjadi kios distributor pupuk subsidi. Ia menerangkan jika menjadi petani millenial dapat memperoleh penghasilan seperti penghasilan di pabrik. “Kalau yang baru lulus nyari pekerjaan itu mudah karena lahan masih ada, justru di daerah sini gak ada persaingan anak muda. Penghasilan yang kita dapet juga bisa sampai UMR dan lebih santai. Tahun 2022 lalu saya dipanggil sama Presiden sebagai perwakilan Jawa Barat,” tutupnya. (nad)