HEADLINE

Ketersediaan Beras Mulai Menipis, Perputaran di Pasar Johar Hanya 300 Ton Sehari

KARAWANG, RAKA – Ketersediaan beras di Pasar Beras Johar saat ini hanya sebanyak 200 hingga 300 ton dalam satu hari, hal ini diduga disebabkan adanya cuaca buruk.
Subkontraktor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Karawang Wahyu menyampaikan harga beras yang stabil saat ini merupakan harga yang telah mengalami kenaikan sebelumnya. Saat ini untuk beras premium di harga 16.000 per satu kilogram. Kemudian untuk medium di angka 14.000 hingga 15.000. “Untuk harga beras disebut stabil dalam kondisi beberapa hari ke belakang tapi kondisi ini merupakan kenaikan dari kondisi sebelumnya, beras premium merangkak terus namun sejak hari ini sudah di harga 16.000 di pengecer. Sedangkan beras medium 15.000 dan harga termurah itu 14.000,” ujarnya, Senin (26/2).
Ia mengaku pemerintah mengalami kendala dalam koordinasi dengan Bulog disebabkan oleh adanya pergantian kepala Bulog. Selanjutnya penyebab lainnya karena adanya El-Nino. Tidak hanya itu sekarang pun belum memasuki waktu untuk memanen beras lokal. “Ada kendala kemarin karena pergantian kepala Bulog sejak pekan lalu. Koordinasi juga dilakukan dari awal, saya sudah paparkan kondisi beras di Karawang. Kita bersifat pemantau, terkait ketersediaan itu ada di Bulog. Kenaikan beras karena masih terdampak karena cuaca alam yakni El Nino. Kedua belum waktunya masa panen sehingga serapan untuk beras lokal masih minim sehingga terjadi lonjakan harga,” tambahnya.
Akibat harga yang telah naik, hal ini berdampak untuk jumlah ketersediaan beras di Pasar Beras Johar. Ketersediaan hanya sebanyak 200 hingga 300 ton dalam satu hari. Sebelum harga naik, ketersediaan mencapai 700 ton dalam satu hari. “Kita sifatnya memfasilitasi dengan operasi pasar murah. Kita sudah berkoordinasi dengan Bulog, secepat mungkin akan dilakukan operasi pasar secara langsung. Kita patokan Pasar Beras Johar, biasanya perputaran beras dalam kondisi normal itu 700 ton dalam satu hari tapi sekarang hanya 200 sampai 300 ton sehari. Kita besar suplai ke Cipinang, pasar induk kemudian juga supplay juga ke daerah yang lain,” imbuhnya.
Beras yang berasal dari wilayah Kabupaten Karawang akan di kirimkan ke wilayah lain seperti Cipinang dan Pasar Induk. Meski begitu, pemerintah tetap memberikan anjuran kepada distributor dan petani agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Karawang terlebih dahulu. “Kalau beras kita tidak ada aturan untuk pengiriman wilayah karena bersifat niaga. Kita hanya memberikan anjuran untuk bisa memenuhi kebutuhan di wilayah Karawang dahulu. Pasar barang niaga jadi pemerintah bisa menekan ketika ada suatu patokan subsidi. Ketika pemerintah tidak memberikan subsidi maka hukum pasar yang berlaku,” tutupnya. (nad)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button