HEADLINE

Sehari Habiskan 20 Ribu Tusuk Sate Maranggi

PURWAKARTA, RAKA – Sate maranggi merupakan hidangan khas Kabupaten Purwakarta yang berasal dari daging sapi atau kambing. Dalam penyajiannya, sate maranggi akan dibakar di atas bara api untuk kemudian dihidangkan bersama sambel kecap. Di Purwakarta terdapat sebuah warung sate maranggi yang selalu ramai oleh pembeli setiap harinya. Adapun warung sate maranggi tersebut adalah Warung Sate Maranggi Kolong yang berada di bawah jembatan Tol Purbaleunyi, Desa Sawit, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta. Warung sate tersebut setidaknya dapat menghabiskan 20 ribu tusuk sate maranggi dalam sehari, jika dihitung omzetnya bisa mencapai Rp40 juta.
Seorang pegawai Warung Sate Maranggi Kolong, Ucup mengatakan, warung sate maranggi tersebut telah ada sejak tahun 2005 lalu. Disebut sate maranggi kolong, karena tempat berjualannya yang berada di bawah kolong jembatan. “Ini ada pas awal jembatan ini dibuat pokonya, sekitar tahun 2005,” ucapnya, Minggu (26/5).
Ia menuturkan, usaha sate maranggi ini sudah berlangsung turun temurun. Awalnya, usaha sate maranggi tersebut di kelolah oleh Abah Ucu dan sejak tahun 2010 usaha tersebut di lanjutkan oleh anaknya Iin sebagai generasi kedua. “Sudah turun temurun, dulu kan sama abah, sekarang dilanjutkan anaknya,” tuturnya.
Meskipun sudah berdiri selama hampir dua dekade, Ucup mengaku, Sate Maranggi Kolong ini mulai buming sejak satu tahun kebelakang. Sate maranggi tersebut buming setelah sejumlah pejabat daerah makan sate di tempat tersebut. “Sebelumnya memang sudag ramai, tapi mulai ramai bangetnya itu tahun 2023 pas Bupati pada kesini, mungkin jadi ramai di Medsos,” ujarnya.
Setelah bumingnya tempat tersebut, Ia menyebut, kini dalam sehari warung Sate Maranggi Kolong dapat menjualal 15 hingga 20 ribu tusuk sate maranggi saat hari libur dan 5 ribu tusuk saat hari biasa. “Alhamdulillah, dari dua puluh ribu tusuk aja kali dikali dua ribu sudah empat puluh juta,” sebutnya.
Dirinya mengaku tidak mengetahui secara pasti apa yang menyebabkan sate maranggi tersebut selalu dipenuhi oleh pembeli. Namuan, menurutnya hal tersebut disebabkan oleh tempat yang nyaman serta cita rasa sate maranggi yang cocok dengan lidak pembeli. “Saya juga kurang tau, mungkina karena tempat sama rasanya,” ujarnya.
Ucup menambahkan, saat ini Sate Maranggi Kolong sudah memiliki 2 cabang baru yang tersebar di wilayah Purwakarta. “Cabang yang satu dekat SMAN 1 Darangdan dan yang satu lagi di dekat Gunung Hejo,” tambahnya.
Sementara itu, Nasir (32) seorang pembeli mengatakan, dirinya sudah sering membeli sate di tempat tersebut. Adapun alasannya dikarenakan harganya cukup murah dan cita rasanya yang enak. “Emang sudah sering makan disini. Tadi habis dari Bandung jadi mampir kesini sekalian lewat. Soalnya harganya cukup murah terus dagingnya empuk, enak,” pungkasnya. (yat)

Related Articles

Back to top button