Tembakau Gorila Teror Purwakarta
PURWAKARTA, RAKA – Setahun belakangan ini, tembakau gorila ditenggarai peredarannya makin masif. Masyarakat Purwakarta diminta waspada. Sasarannya adalah kalangan anak muda.
Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Purwakarta AKP Heri Nurcahyo mengatakan, peredaran narkotika jenis baru yaitu tembakau gorila di wilayah Kabupaten Purwakarta, telah terdeteksi sejak dua tahun lalu. “Kini perkembangan teknologi informasi dan medsos dimanfaatkan oleh para pengedar tembakau, ini untuk bertransaksi secara online. Peran orang tua dan para tokoh masyarakat untuk terus mengawasi aktivitas anak-anaknya di medsos harus terus dimaksimalkan,” kata Heri, Kamis (17/1)
Menurut kasat, BNN telah mengklasifikasikan tembakau gorila ini sebagai narkotika golongan I. BNN telah melakukan pemeriksaan di laboratorium. Hasilnya terdapat kandungan zat AB-CHMINACA yang merupakan salah satu jenis synthetic cannabinoid (SC) atau bahan sintetis yang dapat memberi efek kecanduan. “Daya rusaknya terhadap otak pemakai sangat luar biasa. Pengguna bisa tidak sadar terhadap apa yang dia lakukan,” ucapnya.
Kasat menjelaskan, efeknya berbahaya bagi tubuh dan syaraf otak. Pengguna bisa mengalami tidak sadar diri. “Efeknya badan bisa limbung dan berhalusinasi. Bahkan bisa mengakibatkan kematian si pengguna,” katanya.
Asal tembakau gorila belum diketahui hingga saat ini. Pemakaian pada tubuh seseorang hanya bisa diketahui melalui uji laboratorium, bisa melalui urine ataupun rambut, termasuk untuk mengetahui berapa jumlah yang telah dikonsumsi. “Halusinogen akan dirasakan oleh para pengguna. Seperti rasa senang yang berlebihan, ditambah efek samping berupa rasa kaku pada sekujur tubuh seperti halnya tertimpa gorila,” katanya.
Selain itu, efek delusi juga akan muncul, yaitu ketakutan dan kecurigaan berlebih pada setiap orang di sekelilingnya. Jika sudah kecanduan, gangguan jiwa skizofrenia paranoid bahkan bisa diderita penggunanya. “Hingga tubuh menjadi limbung, seolah keseimbangan berkurang dan jalan jadi sempoyongan. Pemakaian zat-zat yang menyebabkan euforia berlebih macam ini akan sangat berbahaya bagi otak dan jiwa manusia,” tuturnya. (gan)