KARAWANG, RAKA- Sudah bertahun-tahun ruang kelas belajar Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pacing 2, Desa Pacing, Kecamatan Jatisari dibiarkan mengalami kerusakan. Para siswa terpaksa harus belajar di lantai. Hal itu dikeluhkan mereka karena tidak dapat belajar dengan nyaman.
Salah satu guru SDN Pacing 2 Yayat mengatakan, pihak sekolah sudah beberapa kali mengajukan bantuan untuk rehab dari tahun 2017, tetapi sampai tahun 2024 sekolah tidak kunjung diperbaiki, bahkan dibiarkan rusak tidak terpakai. “Pengajuan mah dari tahun 2017 juga sudah, bahkan sudah beberapa kali ganti kepala sekolah. Sampai sekarang masih kaya gitu aja tidak kunjung diperbaiki,”katanya, Kamis (3/10).
Menurutnya, karena ada beberapa ruang kelas yang rusak, siswa kelas 5 dan 6 harus belajar di lantai sekolah. “Ya kadang kita bikin tenda buat proses belajar, tapi sekarang mah tendanya gak dipasang karena kelas 6 sedang olahraga saja,”terangnya.
Disayangkannya, bahwa sekolah lain yang kondisinya baik-baik saja malah kerap mendapatkan bantuan dari pemerintah. “Jadi bantuan yang harusnya didapatkan oleh sekolah ini malah dialihkan ke sekolahan lain,”ungkapnya.
Sementara itu, salah satu orang tua siswa SDN Pancing 2 Iwih (40), sangat menyayangkan jika sekolah tempat anaknya belajar dalam kondisi tidak baik, bahkan hal tersebut sudah berlangsung sudah sangat lama. “Ya ini sudah lama kaya gini tapi tidak kunjung diperbaiki. Ya saya berharap sih segera diperbaiki agar anak saya bisa belajar dengan nyaman dan tenang,” harapnya.
Sementara itu, para siswa kelas 5 yang sedang belajar di lantai menjawab dengan kompak bahwa mereka menginginkan sekolahnya yang bagus seperti sekolahan lainnya. “Belajarnya menjadi tidak nyaman dan tidak menyenangkan kalau tidak di dalam kelas,”tuturnya.
Selain itu, saat dikonfirmasi kepada Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Karawang Yanto mengatakan, SDN Pacing 2 yang rusak sudah masuk dalam rencana rehabilitasi tahun 2025. “Selain itu saat ini sedang diusahakan melalui CSR untuk dilakukan rehabilitasi,” tutupnya. (zal)
