Beli Pertalite Tidak Sesuai Takaran
KARAWANG, RAKA – Hati-hati saat mengisi bahan bakar minyak (BBM). Pasalnya, bisa jadi BBM yang dituangkan ke kendaraan, jumlahnya tidak sesuai dengan yang diminta.
Seperti yang terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 34.41317 di Kelurahan Adiarsa Timur, Kecamatan Karawang Timur, Jumat (18/1) kemarin, seorang pengendara motor, Asep (24) meminta agar motornya diisikan BBM jenis pertalite Rp14 ribu. Namun, entah karena keteledor pegawai SPBU atau ada kerusakan mesin pengisi BBM, saat takaran tertulis angka 14 ribu, mesin tidak berhenti dan terus mengisikan pertalite ke motor tersebut hingga menyentuh angka Rp48 ribu.
Alhasil, perselisihan pun terjadi. Petugas SPBU, Heni (30) meminta agar sang konsumen membayar selisihnya atau mengeluarkan kelebihan BBM. Sedangkan Asep, mengatakan hanya membutuhkan pertalite Rp14 ribu. “Kalau harus mengeluarkan kelebihan BBM, saya sedang terburu-buru. Jadi tidak mungkin membuang waktu,” ujar Asep.
Menengahi persoalan itu, Pengawas SPBU Dadi mengatakan, tidak mungkin mesin pengisi BBM eror. “Mungkin karena SOP nya saja yang salah,” ujarnya.
Ia menerangkan, langkah pengisian BBM disesuaikan dengan permintaan konsumen. Jika si konsumen menyebut nominal rupiah, maka pegawai SPBU akan menekan tombol sesuai dengan permintaan. Berbeda halnya jika konsumen menyebut banyaknya liter yang dibutuhkan, maka petugas cukup menekan tombol ukuran liter yang sudah diseting. “Ini murni bukan karena pengawasan di lapangan yang salah. Tapi mungkin karena SOP pelayanan (dari pegawai SPBU) lupa pengoperasian alat,” katanya.
Ia melanjutkan, jika mesin difungsikan tanpa mengeluarkan nominal dan langsung menekan enter maka BBM akan terus keluar. Bisa berhenti setelah tangki kendaraan terisi full dengan sensor pemberhentian yang berfungsi. “Saya juga kalau mengalami itu sama (melakukan protes). Saya intinya minta maaf, kesalahan ada di pihak kami,” katanya. (apk)