PURWAKARTA, RAKA – Dalam upaya pengelolaan sampah menuju zero waste atau nol limbah, Desa Parakanlima, Kecamatan Jatiluhur melalui Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) berhasil mengoptimalkan Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) yang inovatif dan berkelanjutan. Hal itu menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan sampah di lingkungan desa.
Ketua LPM Desa Parakanlima, Herdianto mengatakan diberdayakannya TPS tersebut merupakan upaya agar sampah rumah tangga dari masyarakat yang diangkut secara mandiri oleh desa, tidak harus dibuang ke tempat pengelolaan akhir (TPA) Cikolotok.
Mengingat, anggaran operasional pengangkutan sampah yang cukup besar tidak dianggarkan oleh Pemdes Parakanlima dan hanya mengandalkan iuran secara swadaya dari masyarakat.
Baca Juga : Bantaran Irigasi Walahar Jadi Tempat Nongkrong
“Dengan pengelolaan sampah ini diharapkan dapat diberdayakan, dimana cacahan sampah yang tidak laku dan yang biasanya dibuang itu nantinya akan habis digiling, diolah untuk menjadi bahan baku biomasa atau campuran untuk pembakaran batu bara,” ujarnya, Kamis (26/12).
Hardianto menjelaskan bahwa iuran swadaya masyarakat tidak bisa menutup biaya operasional. Selain itu, kata dia, dalam sepekan tempat tersebut dapat menampung 4 hingga 5 ton sampah.
“Mudah-mudahan dengan sampah itu diolah, dengan mesin cacah sampah yang sudah beroperasi di TPS ini, dan menjadi satu produk apalagi produknya bisa dijual, dipastikan akan memiliki dua keuntungan. Keuntungan menekan biaya operasional serta keuntungan hasil dari penggilingan itu bisa dijual,” jelasnya.
Herdianto menyampaikan bahwa TPS pengolahan tersebut baru berjalan dua bulan dan pihaknya telah memperkerjakan dua orang di TPS.
Adapun sementara itu, ia menyebut bahwa hasil pencacahan sampah untuk menjadi biomasa, masih dalam masa uji coba dan ditargetkan akan segera rampung.
“Harapannya tahun depan, sebelum semester pertama sudah memasuki tahap produksi secara kontinu dan sampah di Desa Parakanlima habis digiling dan hilirisasinya untuk biomasa,” pungkasnya. (yat)
