Sopir Angkot Ngeluh Penumpang Sepi
CIKAMPEK, RAKA – Sejumlah sopir Angkutan perkotaan (Angkot) di Cikampek, mengeluhkan pendapatannya yang semakin berkurang lantaran sepinya penumpang. Salah satu penyebab sepinya penumpang, disinyalir karena banyaknya angkutan online. “Semenjak ada Grab kita jadi sepi banget. Lihat aja banyak banget angkot yang kosong tanpa penumpang,” kata Yudi, seorang sopir angkot Cikampek kepada Radar Karawang, Kamis (31/1).
Dikatakan Yudi, kondisi tersebut sudah terjadi sejak satu tahun kebelakang. Dia yang biasanya dalam sehari bisa 4 sampai 6 kali narik, saat ini hanya bisa menarik penumpang 2 atau 3 kali Cikampek – Karawang. “Trayek Cikampek-Karawang biasanya sehari 6 bisa. Sekarang boro-boro, cuma 2 atau 3 kali paling banyak,” katanya.
Yudi juga mengungkapkan, pendapatan para sopir angkot yang biasanya mencapai Rp200 ribu dalam sehari, berkurang drastis sehingga hanya mendapatkan Rp50 ribu dalam sehari. “Dulu dapat Rp150 ribu itu bersih udah setor. Kalau sekarang pengen dapat Rp100 ribu juga susah. Sekarang udah jam segini baru dapat Rp50 ribu. Belum ada buat setor,” ungkapnya.
Para sopir angkot, kata Yudi, memang sudah sepakat untuk memberikan denda bagi para sopir Grab yang beroperasi di jalur angkutan umum. Namun, hal itu tidak cukup membuat para sopir angkutan online untuk tidak beroperasi. “Didenda itu kalau ketahuan. Seratus ribu pokoknya. Tapi kan susah nggak ketahuan dia beroperasinya,” ujar Yudi.
Sopir lain, Ade juga mengungkapkan, karena banyaknya angkutan online dirinya juga merasa sangat kesulitan untuk mendapatkan penumpang. Alhasil, pendapatannya pun sangat berkurang dibandingkan tahun sebelumnya. “Emang Grab itu kelebihannya bisa diantar sampai rumah kan. Kalau angkot tidak. Makanya pasti lebih milih Grab,” katanya.(nce)