HEADLINE
Trending

Dedi Kesal Anggaran Rehab dan Gedung Sekolah Baru Rp 61 M

RadarKarawang.id – Gubernur Jabar (Jawa Barat) terpilih, Dedi Mulyadi kesal karena anggaran rehab dan bangunan sekolah baru hanya Rp61 miliar.

Dia langsung menyoroti pembangunan sarana pendidikan. Selain itu, masih minimnya anggaran untuk rehab dan gedung sekolah baru membuat kesal Gubernur Jabar terpilih, Dedi Mulyadi.

Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Pendapatan Bapenda Jabar, Dedi Mulyadi mengungkapkan, belanja modal Dinas Pendidikan (Disdik) sebesar Rp581 miliar.

Lebih lanjut ia mengatakan, belanja modal peralatan Rp513 Miliar.

Menurutnya, belanja modal bangunan dan gedung sebesar Rp61 miliar yakni Rehab dan gedung sekolah baru.

Ia menegaskan, belanja modal tanah Rp6,2 miliar yaitu tiga jenis belanja modal yakni untuk belanja peralatan dan mesin.

Baca juga: Jawa Barat Efisiensi Anggaran Rp 4 triliun

“Kemarin ada yang bantuan, belanja apa itu yang untuk kabupaten kota?,” tanya Gubernur Jabar terpilih, Dedi Mulyadi.

“Oh itu belanja bantuan keuangan,” jawab Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Pendapatan Bapenda Jabar.

“Jadi Rp513 Miliar sekian tuh belanja untuk bangunannya hanya Rp61 miliar, unit sekolah baru harusnya yang terbesar itu adalah belanja bangun unit sekolah baru,

karena itu yang menjadi kebutuhan saat ini di mana rakyat Jawa Barat akses terhadap SMA-nya harus masih terbatas,

jadi saya setuju belanja itu tinggal nanti diubah belanjanya diarahkan ke membangun unit sekolah baru,

banyak daerah-daerah yang sudah nyiapin tempatnya tapi bangunannya tidak punya,” tutur Gubernur Jabar terpilih, Dedi Mulyadi

Anggota Komisi V DPRD Provisi Jabar, Ronny Hermawan mengatakan, kurangnya jumlah sekolah SMA atau SMK negeri amat berdampak.

Khusunya bagi siswa lulusan SMP yang kerap kesulitan saat hendak masuk SMA atau SMK negeri.

Dengan fakta tersebut, ia mendorong Pemprov Jabar bisa terus membangun sekolah di seluruh wilayah Jawa Barat. Terutama di bawah kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai Gubernur terpilih.

“Jumlah sekolah negeri, terutama SMA dan SMK itu masih sangat kurang. Makanya saya setuju sekali jika Gubernur terpilih berniat memperbanyak jumlah sekolah,” kata dia.

Tonton juga: Dihabisi Karena Loyalis Soekarno

Soal minimnya sekolah SMA, ia mengambil contoh Kota Bekasi selaku daerah pemilihannya (Dapil). Yang mana masih ada sekolah SMA Negeri yang lahannya masih sewa.

Adapun sekolah yang dimaksud yaitu SMA Negeri 20 Bekasi yang beralamatkan di Kelurahan Harapan Jaya. Ia yang sudah datang langsung ke sekolah tersebut mengaku prihatin melihat kondisinya.

“Saya datang ke SMA Negeri 20 Bekasi itu lahannya masih sewa 350 jura setahun, ironis sekali. Sekolahnya juga terpencil masuk ke pemukiman, jalan kaki sekitar 500 meter,” kata dia.

Ia berharap, SMA Negeri 20 segera dibangun. Apalagi sekolah tersebut kabarnya sudah membeli atau memiliki lahan sendiri.

“Mudah-mudahan lahan yang sudah mereka miliki segera dibangun secepatnya. Karena selama enam tahun berdiri mereka mendirikan bangunan dilahan sewa milik warga,” ujarnya mengakhiri pembicaraan. (psn/rdb)

Related Articles

Back to top button