
PURWAKARTA, RAKA – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Purwakarta pada Sabtu (8/3) membuat tanggul Sungai Cinangka sepanjang 30 meter jebol. Akibatnya, air langsung meluap dan merendam ratusan rumah di Kampung Batu Layang, Desa Cikaobandung, Kecamatan Jatiluhur.
Banjir yang menerjang secara tiba-tiba membuat warga panik hingga tak sempat menyelamatkan perabotan dan barang-barang berharga lainnya.
Komariah (52) salah seorang warga mengaku panik ketika terjangan banjir tiba-tiba masuk ke rumahnya. Hal itu membuat perabotan di rumahnya terendam dan tidak terselamatkan.
“Saya gak nyangka kalau air nya langsung merendam secepat ini. Semuanya jadi terendam air, termasuk kulkas,” ujarnya, Sabtu (8/3).
Komariah menceritakan bahwa dirinya sempat kesulitan untuk keluar dari rumah saat terjangan banjir terjadi. Hal itu disebabkan oleh air yang cepat meluap dan merendam rumah.
“Tadi saya juga diselamatkan tetangga keluar lewat jendela, karena airnya sudah tinggi,” ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa banjir di tempatnya itu baru kembali terjadi sejak 2010 silam. Disebutkannya bahwa banjir kali ini lebih parah, sebab dahulu banjir hanya sebatas mata kaki orang dewasa.
“Dulu mah airnya cuma semata kaki, gak setingga kayak sekarang dan semua barang habis terendam,” ungkap Komariah.
Baca Juga : Santri Diajak Hidup Bersih dan Sadar Sampah
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purwakarta, Heryadi Erlan mengatakan bahwa banjir disebabkan oleh intensitas hujan tinggi yang mengguyur wilayah Purwakarta dan adanya pendangkan pada Sungai Cinangka yang menyebabkan jebolnya tanggul sungai.
“Untuk yang terdampak ada sekitar 157 rumah, itu dari beberapa RT yah. Sebagian sudah ada yang surut dan ada yang masih tergenang,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa abang Erlan itu mengungkapkan bahwa para warga yang terdampat telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman dan belum diizinkan kembali ke rumah dikhawatirkan banjir susulan.
“Tadi dibantu dari Damkar, Kelurahan, sama Kecamatan semuanya sudah di evakuasi. Sementara kita belum izinkan kembali ke rumah sebelum benar-surut, khawatir kalau hujan lagi akan kembali banjir,” ungkapnya.
Selain itu, abah Erlan juga mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan bersabar pada peristiwa yang terjadi. Warga diminta untuk tetap mengikuti arahan para petugas.
Diketahui, pada Minggu (9/3) kondisi bajir di wilayah ini telah surut dan masyarakat telah kembali ke kediaman masing-masing untuk membersihakan sisa lumpur akibat genangan banjir. (yat)