
RadarKarawang. id – Manager PLN Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Bekasi, Dewi Setyaharini, menunjukkan komitmen kuat menangani dampak banjir yang melanda wilayah Bekasi beberapa hari terakhir.
Dengan langkah cepat dan terkoordinasi, ia memastikan sistem kelistrikan di wilayahnya tetap andal, meskipun dihadapkan pada tantangan cuaca ekstrem.
Upaya ini tidak hanya menjaga kenyamanan masyarakat, tetapi juga memperkuat peran perempuan dalam menjaga ketahanan energi, terutama dalam momentum Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap 8 Maret.
Banjir yang melanda kota Bekasi dan sekitarnya, membuat Dewi beserta tim harus siaga 24 jam penuh untuk melakukan pengecekan dan penanganan infrastruktur listrik di GI Tegal Herang dan GI Fajar Surya Wisesa yang terdampak banjir.
Timnya bekerja dengan optimal untuk memastikan tidak terjadi gangguan dan listrik tetap dapat dinikmati oleh masyarakat.
Selain itu, ia juga menginstruksikan pemasangan puluhan karung pasir sebagai tanggul dan mengoperasikan 24 unit mesin pompa air di area Gardu Induk.
Banjir melanda wilayah Bekasi dan sekitarnya sejak 4 Maret 2025, berdampak pada banyak sektor, salah satunya PLN.
Dua Gardu Induk Tegangan Tinggi PLN yakni Gardu Induk Tegal Herang dan Gardu Induk Fajar Surya Wisesa yang terendam banjir dengan level air tertinggi mencapai 80 cm.
Upaya penanganan oleh PLN UPT Bekasi dilakukan segera setelah bencana terjadi. Operasi pemulihan masih berlangsung hingga Sabtu, 8 Maret 2025, bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional.
Baca juga: Rumah Panggung Bukan Solusi
Keandalan penyaluran energi listrik sangat krusial, terutama saat bencana alam seperti banjir. Listrik yang stabil dibutuhkan untuk mendukung berbagai aktivitas masyarakat.
Keberhasilan Dewi Setyaharini dalam memimpin tim penanganan banjir di area GI Tegal Herang dan GI Fajar Surya Wisesa ini menjadi bukti nyata peran perempuan dalam sektor energi dan ketahanan bencana, sejalan dengan semangat Hari Perempuan Internasional yang mengangkat tema “Percepatan Aksi untuk Kesetaraan Gender.”
Dalam keterangannya, Dewi Setyaharini menjelaskan Tim PLN UPT Bekasi melakukan pemantauan 24 jam, juga menyiagakan sejumlah peralatan pendukung diantaranya 7 unit fixed pump dan 17 unit portable pump yang dioperasikan bergantian untuk memompa keluar air yang masuk, 4 unit perahu karet dan APD untuk mobilisasi personil ditengah kondisi banjir serta menyiagakan personil gabungan lebih dari 70 personel.
“Alhamdulillah, berkat kerjasama seluruh tim, UPT Bekasi memastikan kondisi di GI Tegal Herang dan GI Fajar Surya Wisesa beserta seluruh jaringan kelistrikan yang terhubung tetap dalam kondisi aman dan dapat beroperasi dengan optimal.
Serta kami memastikan keamanan dan keselamatan personel dan masyarakat sekitar dapat terjaga dengan baik,” ucap Dewi.
Pada kesempatan yang sama, General Manager PLN UIT JBT, Abdul Salam Nganro menyebutkan, kepemimpinan Dewi Setyaharini dalam menangani krisis banjir ini menjadi inspirasi bagi banyak perempuan, terutama di sektor energi listrik yang masih didominasi laki-laki.
“Hadirnya Ibu Dewi Setyaharini, seorang Srikandi PLN dalam situasi krisis menunjukkan bahwa perempuan mampu memimpin dengan efektif sekaligus mendorong kesetaraan gender di dunia kerja,” terang Abdul Salam Nganro.
Tonton juga: Harta Dirut PT Sritex Triliunan Rupiah
Momentum Hari Perempuan Internasional tahun ini semakin bermakna dengan kontribusi nyata perempuan seperti Dewi Setyaharini, Manager PLN UPT Bekasi, dalam menjaga ketahanan energi dan menjadi bukti bahwa kepemimpinan perempuan mampu membawa perubahan positif dalam menghadapi tantangan besar. (psn)