PURWAKARTA, RAKA – Tempat Kejadian Perkara (TKP) kecelakaan Tol Cipali Km 78.300 yang mengakibatkan 5 korban jiwa dan 10 korban luka, dipantau langsung oleh Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Drs Refdi Andri M.Si, Senin (4/3).
Selain memantau TKP, Kakorlantas juga mengunjungi korban luka yang tengah mendapatkan perawatan di RS Thamrin Jalan Raya Cibening No 36, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta. “Untuk sementara, kecelakaan tadi malam (kemarin malam) itu terjadi sekitar pukul 21.00 WIB. Saat ini sedang dilakukan olah TKP mulai dari tadi (kemarin) pagi. Langkah-langkah tersebut sudah dilakukan Kasatlantas polres Purwakarta dan Dirlantas Polda Jabar, serta backup dari Korlantas Polri,” ujarnya, kepada sejumlah awak media.
Dengan adanya pendalaman ini, sambungnya, diharapkan akan ada satu kesimpulan bagaimana kecelakaan itu terjadi. “Namun bagaimana pun hasilnya nanti, kita akan bekerjasama dengan berbagai pihak, termasuk dari keterangan ahli. Setidaknya ahli dari Mitsubishi dihadirkan untuk melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan,” katanya.
Lebih lanjut Kakorlantas mengungkapkan, dugaan sementara adalah kelalaian pengemudi tapi semuanya perlu pendalaman. “Menurut informasi, kendaraan ini bergerak dari Brebes pada Minggu (3/3) menuju Tanjung Priok. Lalu kembali lagi sore harinya, hingga malam di lokasi terjadi kecelakaan ini. Mungkin sopirnya lelah atau mengantuk,” ujarnya.
Disinggung terkait maraknya kecelakaan tabrak belakang di Cipali, Kakorlantas menyanggahnya. “Sebetulnya bukan marak, tapi memang terjadi beberapa kasus di jalan tol ini. Kecelakaannya seperti itu (tabrak belakang), kalau tidak out of control, atau terajdi tabrak belakang, karena jalan ini kan searah, pergerakan kendaraan kan searah,” ujarnya.
Pihaknya juga telah mengampanyekan terkait bagaimana para pengendara melakukan pengaturan kecepatan di jalan tol, sesuai dengan batas kecepatan yang telah ditentukan. “Minimal 60 km/jam dan maksimal 100 km/jam,” katanya.
Kemudian, sambungnya, yang perlu diperhatikan lagi oleh pengemudi adalah kondisi badan tidak selalu fit. “Sewaktu-waktu dia bakal lelah, capek, jadi pada saat itu orang-orang yang ada di dalam kendaraan itu semuanya harus berkontribusi dalam hal keselamatan,” ucapnya.
Sementara terkait kondisi jalan, ia menyebutkan, bisa jadi diakibatkan berbagai faktor. “Karena faktor-faktor ini saling mempengaruhi, bisa karena faktor pengemudi, faktor jalan, cuaca, dan kendaraannya. Harus diingat pula, biasanya kecelakaan itu tidak berdiri sendiri,” katanya. (gan)
