Kades Parungsari Kelola Dana Rp1,8 Miliar
TELUKJAMBE BARAT, RAKA – “Kalau saya korupsi, pasti hidup saya akan hina dina.” Ungkapan Kepala Desa Parungsari Kecamatan Telukjambe Barat Pardi, itu langsung terlontar saat ditanya apakah sempat terbesit untuk melakukan korupsi dana desa Rp965 juta.
Maklum, beberapa tahun ini sudah banyak kepala desa di Kabupaten Karawang masuk bui, lantaran berani mencuri uang yang seharusnya digunakan untuk kepentingan rakyat. Apalagi rata-rata kades bermasalah tersebut berada di wilayah yang jauh dari pusat kota Kabupaten Karawang.
Pardi yang tahun lalu mengelola dana Rp1,8 miliar lebih terdiri dari pendapatan asli desa Rp10 juta, dana desa Rp965 juta, alokasi dana desa Rp419 juta, dana bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah Rp242 juta, bantuan keuangan APBD Provinsi Jawa Barat Rp115 juta, hibah dan sumbangan pihak ketiga Rp50 juta, itu menghabiskan anggaran untuk belanja desa Rp1,7 miliar. Rinciannya penyelenggaraan pemerintah desa Rp602 juta, pelaksanaan pembangunan desa Rp968 juta, pembinaan kemasyarakatan desa Rp24 juta, pemberdayaan masyarakat desa Rp112 juta, dan bidan tak terduga Rp4,5 juta. Sedangkan pembiayaan desa selama setahun menguras Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) Rp69 juta. Rinciannya penguatan modal Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Rp19 juta dan bantuan permodalan usaha BUMDes Rp50 juta. Sisanya untuk biaya penanggulangan bencana Rp14 juta dan tunjangan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Rp4,5 juta.
Mengelola dana begitu besar, kata Pardi, dia tidak bisa seenaknya. Apalagi sampai berani mengambil uang tersebut untuk kepentingan pribadi. “Uang APBDes merupakah amanah. Saya enggak mau di akhir hayat malah merugi. Kalau korupsi, saya khawatir kena azab pedih. Jujur saya takut,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, sebagai bukti dana APBDes digunakan semestinya, dia mengaku sudah melakukan berbagai macam pembangunan. Seperti pembangunan jalan usaha tani, pembangunan jalan setapak, pembangunan jalan lingkungan, turap penahan tanah hingga sarana air bersih. “Saya putra asli Parungsari. Jadi enggak lucu kalau saya korupsi,” ujarnya.
Selain itu, kata Pardi, selama dia memimpin banyak aktivitas warga yang dulu tidak dikerjakan, sekarang kembali digiatkan. “Dulu kerja bakti jarang dilakukan, sekarang setiap minggu rutin dilakukan,” tuturnya.
Omar, warga Desa Parungsari mengatakan, kepala desanya sudah cukup baik membangun desa. Dia mencontohkan jalan-jalan di kampung lebih baik. “Akses ke sawah sudah dibeton,” tuturnya. (yfn)