Uncategorized

Ongkos Angkut Sampah Rp5 Juta

TELAGASARI, RAKA – Pemerintah Desa Talagasari menggerojok dana yang tidak sedikit untuk mengangkut sampah di Jembatan Ciderewak. Setiap bulan harus menyetor ke Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Karawang Rp5 juta.

Padahal kata Kaur Kesra Desa Talagasari Momon Setiawan, sampah di Ciderewak bukan sampah pasar. Karena sampah pasar langsung diangkut armada milik desa ke tempat pembuangan akhir. Sampah di jembatan itu sulit dideteksi sumbernya dari mana, karena kebanyakan dibuang oleh oknum di luar Desa Talagasari. “Itu bukan sampah pasar, tapi gak tahu dari mana. Setiap hari pasti bertambah,” kata Momon kepada Radar Karawang, kemarin.

Momon menambahkan, tempat pembuangan sampah liar itu lokasinya masih masuk Desa Talagasari, mau tidak mau pemerintah desa membiayai operasional armada sampah dengan DLHK selama bertahun-tahun. “Kerjasama ini dalam bentuk kontrak. Setiap bulan, desa menyetor Rp5 jutaan ke DLHK untuk operasional armada,” tuturnya.

Jejen (35), pegawai steam motor Ciderewak mengatakan, sampah di sekitaran jembatan diyakininya tidak bakal habis. Sebab, dirinya yang setiap hari tidak jauh dari lokasi, sering melihat orang menggunakan motor membuang sampah di siang bolong. Bahkan ada yang menggunakan mobil pick up. “Satu mobil pick up yang berhenti itu bukan mengangkut sampah, malahan membuang sampahnya di situ siang-siang,” katanya.

Jejen menambahkan, setiap hari ada armada pengangkut sampah ke lokasi itu, namun volume sampah yang menggunung tidak bisa sekali angkut. “Gak habis-habis sampahnya, setiap hari pasti bertambah,” ujarnya. (rud)

Related Articles

Back to top button