KARAWANG, RAKA – Di setiap sudut kota, ruang kosong, taman kota, hingga jembatan penyeberangan dipenuhi oleh baliho caleg. Beragam tulisan dan rayuan plus foto sang caleg berikut nomor urut terpampang jelas di setiap alat peraga kampanye. Namun, dari semua itu, tidak membuat kaum milenial tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang profil sang caleg. Padahal, kaum milenial akan menjadi penyumbang suara kunci bagi kontestan pemilu 2019.
Syahrul Yoga Aremda, siswa SMK Tri Mitra mengaku dari banyak baliho caleg yang dipasang di berbagai tempat, dia hanya mengenal satu orang. Menurutnya promosi tidak harus menggunakan spanduk, cukup menampung aspirasi masyarakat dan memperjuangkannya. “Caleg yang dikenal yang ada di spanduk cuma satu orang,” ujarnya.
Selfina (18) warga Karangpawitan mengatakan, tidak ada satupun caleg yang dikenalnya. Padahal, setiap hari dia pergi ke sekolah, sepanjang itupula dia melihat gambar caleg di berbagai tempat. “Tidak ada yang kenal,” tuturnya.
Muhamad Farid, siswa kelas XII MA Miftahul Huda Tegalwaru mengatakan, poster caleg yang banyak terpajang di Kecamatan Tegalwaru, tidak ada satupun yang dikenalnya. “Mereka juga belum kenal kepada kita kaum milenial,” ujarnya.
Novi Andaresta (18) mengaku tidak yakin caleg yang terpilih bisa memperhatikan kebutuhan masyarakat. Dari sekian poster dan baliho caleg, tidak satupun yang dikenalnya. “Saya belum ada yang tahu caleg yang mencalonkan diri. Gak ada yang tahu sekalipun banyak spanduk di jalan,” katanya.
Begitu pun dengan Arif Saefudin (18), dia tidak yakin caleg terpilih bisa jujur. Apalagi jika mereka menang karena menyuap para pemilih. “Menurut saya belum ada caleg ideal. Gak ada yang kenal,” katanya.
Siswa kelas XII IPA 2 SMAN 1 Telukjambe Ikah Ibrahim mengatakan, caleg yang dilihatnya di poster-poster belum terlihat pro rakyat. Menurutnya caleg ideal itu amanah, sopan, rajin solat, tidak korupsi. “Hingga saat ini baru satu caleg di spanduk pilihan saya,” katanya.
Wahyu hidayat, siswa kelas XII TPMI 1 SMK Iptek Sanggabuana Kecamatan Pangkalan mengatakan, calon legislator yang ideal sampai saat ini belum ada yang dikenalnya. Menurutnya caleg yang pro rakyat sebelum pencalonan sudah banyak berkontribusi membantu masyarakat. “Calon legislatif yang banyak dipampang di poster tidak ada yang kenal,” ujarnya. (apk/yfn/nce/acu/cr3)
