
radarkarawang.id – Pengusaha atau pengrajin kriya asal Kabupaten Karawang Supriadi produksi tas hingga topi tahan api. Bisnisnya dengan brand lokal ini meraup omzet perbulan mencapai ratusan juta rupiah.
Disampaikannya, produk dari hasil tangannya diberikan nama Karrasi 19 atau kreasi anak Karawang yang lahir saat Indonesia dilanda pandemi Covid 19. Menurutnya, produk Karrasi19 berbahan baku dari sisa-sisa pabrik untuk pembuatan jok mobil. Bahan-bahan yang seperti itu bukan bekas tapi recycle sisa yang diolah sedemikian rupa hingga jadi produk bernilai.
Baca Juga : Harga Sapi Program Ketahanan Pangan Desa Walahar Rp23 Juta
“Produk yang dihasilkan seperti tas ransel, wadah laptop, tas imut untuk handphone, sajadah, topi koboi, karpet, tempat pensil, sofa beserta meja hingga bantal kasur,” katanya, kepada Radar Karawang, Selasa (6/5).
Menurutnya juga, dari berhasil menyulap recycle pabrik menjadi produk premium ramah lingkungan yang tahan lama, karena terbukti tahan api dan anti sobek. Produknya tersebut dijual dengan harga yang yang bervariatif mulai dari harga Rp25 ribu, Rp50 ribu hingga yang paling mahal Rp300 ribu.
“Kalau ada yang pecah atau robek garansi 1 tahun. Karena produk ciptaannya kami unik dan otentik sehingga diminati banyak orang, bahkan sudah pernah dibeli oleh Bupati Karawang, Sandiaga Uno, Desi Ratnasari, Tinatun, Rano Karno hingga Atalia,” paparnya.
Tonton Juga : DIHABISI KARENA LOYALIS SOEKARNO
Dikatakannya, produknya pun sudah pernah diekspor ke beberapa negara seperti Belanda, Kazakhstan, Italia sebagai produk lokal Indonesia yang membanggakan. Dia pun melakukan penjualan secara door to door dengan omset mencapai ratusan juta perbulan.
“Satu orderan bisa sampe 35 juta, produksi bisa ratusan bahkan sampe ribuan. Saat ini omset kami bisa mencapai Rp100 juta hingga Rp150 juta perbulan dengan penjualan mencapai 3.000 pcs. Itu dari door to door, sekarang sudah mulai buka online, potensi penjualannya bisa lebih luas,”ujarnya.
Pria yang menjabat sebagai Sub Sektor Kriya Komite Ekraf Karawang itu pun berharap, masyarakat bisa turut mendukung Karrasi19 dan terus mencintai produk lokal asli Karawang karena dapat memberikan kebermanfaatan berupa lapangan kerja bagi warga sekitar.
“Sudah ada 30 orang yang dibekerjakan di sini. Jadi saat Covid itu motivasinya di saat usaha pada ambruk semua, justru saya ingin menciptakan lapangan kerja untuk produksi Karrasi19 ini. Saya bakal terus berkreasi, akan selalu ada ragam produk baru yang saya ciptakan. Ayo cintai produk lokal,”tutupnya. (zal)