HEADLINE
Trending

Jemaah Haji Asal Karawang Timur Wafat Akibat Sesak Nafas

RadarKarawang.id – Berita duka. Seorang jemaah haji asal Dusun Mekarjati, Kelurahan Adiarsa Timur, Karawang Timur, Acem (64), wafat akibat sesak nafas saat menjalankan ibadah di Mekkah, Arab Saudi.

Berdasarkan informasi yang diperoleh wartawan Radar Karawang, almarhumah mengeluh sesak nafas dari diagnosa medis hari ke enam, sempat membaik namun kembali memburuk kondisinya hingga wafat di hari ketujuh.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Karawang, Sopian, membenarkan kepada wartawan bahwa Acem merupakan anggota kelompok terbang (kloter) JKS 35.

Sopian menjelaskan bahwa Acem berangkat ke tanah suci pada 19 Mei 2025 dan telah berada di Mekkah selama 9 hari.

Jenazah haji Karawang itu akan dishalatkan di Masjid Harom sebelum dimakamkan di Pemakaman Soraya, arah Ji’ronah. Sopian juga mengungkapkan rasa duka cita yang mendalam atas wafatnya jemaah haji tersebut dan mengimbau seluruh jemaah untuk senantiasa menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi jawa barat Ajam Mustajam mengungkapkan, sejauh ini total ada 14 jamaah haji asal Jabar meninggal dunia.

Baca juga: Persib Bandung Siap Melantai di Bursa Saham

Berdasarkan data terakhir per 22 Mei 2025 kata Ajam, rinciannya tujuh orang meninggal sebelum berangkat ke Arab Saudi, dari kelompok terbang (kloter) JKS atau Bandara Soekarno-Hatta lima orang dan dua orang lagi dari kloter JKT atau Bandara Kertajati (BIJB).

“Yang meninggal di Arab Saudi, tujuh orang. Semuanya kloter JKS,” ujar Ajam baru-baru ini.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Liliek Marhaendro Susilo, juga mengungkapkan keprihatinan yang sama. Ia menegaskan bahwa puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) yang dimulai pada 4 Juni membutuhkan kesiapan fisik dan pengelolaan diri yang baik.

“Kami mengimbau jemaah, terutama yang lansia atau punya penyakit seperti jantung, hipertensi, dan diabetes, untuk mengurangi ibadah sunah yang menguras tenaga. Misalnya, membatasi umrah berulang, tawaf sunah, berjalan kaki jauh, atau kegiatan wisata religi,” ujar Liliek.

Tonton juga: Serangan Kilat Marinir Bikin Malu Inggris dan Malaysia

Ia menekankan bahwa meski ibadah sunah bernilai pahala besar, menjaga kesehatan dan keselamatan diri tetap menjadi prioritas utama, terutama menjelang puncak haji di Armuzna. (uty/psn/kp/tr)

Related Articles

Back to top button