Purwakarta
Trending

Longsor Susulan Intai Desa Pasirmunjul Purwakarta

RadarKarawang.id – Warga Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, disarankan merelokasi rumahnya karena longsor susulan terus mengintai.

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperingatkan potensi longsor susulan di Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Purwakarta, Jawa Barat, sebagai dampak dari serangkaian peristiwa beberapa pekan terakhir.

Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa sedikitnya sudah tiga kali longsor atau pergerakan tanah yang melanda Desa Pasirmunjul Purwakarta. Peristiwa terakhir yang terjadi pada 19 Mei 2025, dalam kategori rayapan dengan retakan di permukaan tanah dan bangunan.

Sebagaimana hasil analisis dan data sekunder dari tim Badan Geologi yang bertugas di lapangan menemukan bahwa lokasi terdampak bencana itu memang berada di dalam zona dengan kerentanan menengah – tinggi terhadap gerakan tanah.

“Berdampak cukup signifikan terhadap permukiman warga,” kata dia.

Badan Geologi mengkonfirmasi laporan dari BPBD Purwakarta ada sebanyak 41 rumah mengalami kerusakan ringan, lima rumah rusak sedang, dan dua rumah rusak berat

Dia mengungkapkan bahwa meski pergerakan tanahnya lambat namun potensi merusak rumah warga tetap tinggi dan jangkauan bencananya meluas. Kondisi ini, diperburuk oleh morfologi daerah berupa perbukitan curam dan tanah pelapukan yang mudah jenuh air akibat curah hujan tinggi.

Baca juga: Karawang Darurat Asusila

Untuk itu, Badan Geologi merekomendasikan agar warga Desa Pasirmunjul meningkatkan kewaspadaan, terutama saat hujan, serta menghindari menggunakan bagian rumah yang rusak berat sebagai tempat beraktivitas.

“Relokasi dianjurkan apabila retakan berkembang dan mengarah ke permukiman,” kata dia, seraya menambahkan bahwa rumah panggung dengan konstruksi ringan direkomendasikan sebagai solusi hunian jangka panjang di wilayah tersebut.

Tonton juga: Pendaki Fomo Terpenting Outfit

Badan Geologi dalam hal ini juga menekankan pentingnya sosialisasi kebencanaan serta pemantauan berkala terhadap perubahan kondisi geologis agar risiko bencana dapat ditekan seminimal mungkin. (psn/an)

Related Articles

Back to top button