Perbaiki Tanggul BR 3
RAWAMERTA, RAKA – Giliran petani Desa Sukamerta, Kecamatan Rawamerta mendesak perbaikan tanggul BR 3 yang putus. Pasalnya, akses jalan para petani terganggu akibat putusnya tanggul tersebut.
Dikatakan salahseorang petani setempat, Karya (37), sebagai kuli di sawah yang setiap hari melintasi tanggul tersebut merasa kesulitan. Karena saat pulang atau pergi ke sawah ia terpaksa melintasi tanggul tersebut yang hanya ditopang sebilah balok kayu. “Kalau pagi licin, karena kan banyak embun. Apalagi kalau hujan,” kata dia, kepada Radar Karawang.
Sementara, saat pergi ke sawah ia tidak mungkin dengan tangan kosong. Mesti saja membawa sesuatu untuk keperluan garapannya, seperti pupuk dengan jumlah banyak atau lainnya. Jika tidak berhati-hati saat melintas, bukan hanya pupuk bawaannya yang menjadi korban, bahkan keselamatannya pun dipertaruhkan. “Mungkin kalau hanya bawa badan sendiri mah bisa aja, tapi kan kita ke sawah gak mungkin gak bawa apa-apa, pupuk atau cangkul mah perlu. Sementara tanggulnya kayak gini,” ucapnya.
Selain itu, jika putusnya tanggul ini tak cepat dibenahi, ia menilai akan terus melebar dengan irisan air yang terus mengalir. Pasalnya, sejak awal pun ini hanya saluran air kecil akibat rembesan air selokan dan hujan. Namum setahun dibiarkan, malah semakin melebar.
Lebih lanjut, para petani pun sudah mendekati musim panen. Jika tak segera dibenahi, khawatir para pengangkut padi banyak terpeleset. “Kan gak lucu kalau petani yang kuli harus jatuh akibat tanggul yang putus, penghasilan aja sedikit taunya harus dipakai berobat,” ujarnya.
Dalam hal ini, pemerintah melalui pihak terkait harus bertanggungjawab. Karena kata dia, jenis bantuan bukan hanya memberi beras ataupun materi saja, melancarkan jalam usaha para petani juga salahsatu yang bermanfaat.
Sebelumnya Kades Sukamerta, Agus Hasan Bisri mengatakan, putusnya tanggul tersebut diduga akibat luberan air dari TPT yang rusak. Karena air keluar dari TPT tanpa ada penampungan, semakin hari mengikis tanggul hingga kondisinya putus seperti sekarang ini. “Ada sekitar 1 tahun lalu mah, kondisinya sudah seperti ini. Ya kemungkinan karena TPT yang rusak, meskipun awalnya kecil, lama kelamaan rembesannya merusak tanggul karena tak tertampung,” ujarnya. (rok)