KARAWANG, RAKA- Jelang kegiatan belajar mengajar (KBM) dimulai, sekolah dilarang jual seragam. Kebijakan ini berbeda dengan tahun lalu yang masih memperbolehkan sekolah jual seragam. Orang tua siswa dibebaskan membeli seragam sekolah di toko mana pun.
Orang tua siswa Narsih (37) mengatakan, anak sekarang baru mau masuk Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di wilayah Cikampek. Sejauh ini pihak sekolah belum memberikan informasi terkait apakah ada seragam batik dan olahraga.
Baca juga : Karyawan Rumah Sakit Mengambang di Waduk Cirata
“Jadi sampai sekarang kita masih nunggu apakah seragam batik dan olahraga masih ada atau dihilangkan dengan adanya larangan sekolah tidak boleh menjual seragam sekolah,” katanya, kepada Radar Karawang, Kamis (10/7).
Diteruskannya juga, saat ini anaknya hanya diarahkan sekolah untuk membeli seragam putih abu dan pramuka, karena hari Senin (14/7) seragam akan mulai digunakan untuk mengikuti kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
“Iya sementara sekarang disuruh beli dua seragam dulu. Untuk tempatnya dibebaskan mau beli kemana. Saya beli seragamnya di Pasar Cikampek saja, karena di situ harga lebih murah dan kualitasnya sangat bagus,” ungkapnya.
Sementara itu, Humas KCD Pendidikan Wilayah IV Provinsi Jawa Barat Naufal Ridwan menegaskan, bahwa sekolah sekarang dilarang untuk menjual segaram. Adapun terkait penggunaan dan teknis pembelian seragam batik dan olahraga ke depan masih dalam pembahasan.
Tonton Juga : KASINO WARKOP, LEADER GRUP
“Sementara menunggu arahan lebih lanjut untuk teknisnya dan sementara kita menghadapi MPLS dulu,”tuturnya.
Selain itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Karawang Yanto mengatakan, untuk penggunaan seragam batik dan olaharaga untuk sekolah yang berada di bawah Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang belum ada keputusan.
“Mengenai itu kepusannya dari kepala dinas dan kita juga harus ke lapangan dulu. Mungkin ke depannya akan segara ada keputusan,” singkatnya. (zal)
