KARAWANG, RAKA- Beberapa waktu yang lalu pelajar di Kecamatan Tirtajaya menjadi korban tawuran dan meninggal dunia. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) desak patroli pelajar diintensifkan untuk cegah terjadinya tawuran.
Ketua PGRI Kabupaten Karawang Uyat M.Pd mengatakan, belum lama ini seorang pelajar di Kecamatan Tirtajaya menjadi korban tawuran dan meninggal dunia.
Kajadian tersebut tentunya sangat disesalkan. Diterusnya juga, untuk mencegah siswa-siswa di Kabupaten Karawang tidak melakukan aktivitas yang negatif, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah mengeluarkan kebijakan pembatasan jalan malam bagi pelajar.
Baca Juga : Sampah Pasar Baru Bau Saat Musim Hujan
“Program yang dikeluarkan pak Gubernur Jawa Barat sebenarnya sudah sangat bagus untuk mencegah anak-anak melakukan tawuran khususnya pada malam hari. Tapi mungkin kejadian tawuran yang kemarin tidak terpantau dan memang semunya bisa tidak terpantau,”katanya, Rabu (23/7).
Menurutnya juga, dalam mencegah terjadinya tawuran kembali di wilayah Kabupaten Karawang maka patroli yang dilakukan Satpol PP Kabupaten Karawang dan Satuan Tugas (Satgas) Pelajar Kabupaten Karawang dan tingkat kecamatan harus semakin digalakan.
“Saya pun sudah mengintruksikan para ketua cabang PGRI untuk intens melakukan pengawas terhadap siswa. Selain itu, sekolah, orang orang tua dan pihak berwenang serta pemerintah harus juga melakukan pengawasan,” paparnya.
Disampaikannya juga, di lapangan terkadang ada anak-anak yang tidak takut kepada orang tuanya atau melawan pada saat diberi nasihat oleh orang tuanya. Maka seharusnya orang tua memberikan pendidikan budi pekerti sejak anaknya masih kecil.
Tonton Juga : DIDI PETET, DARI TEATER HINGGA LAYAR LEBAR
“Agar anak-anak menuruti apa yang disampaikan orang tuanya, maka harus didik sejak kecil. Bagi orang tua yang sekarang mempunyai anak kecil sebaik mulai untuk mendidik akhlak anaknya sehingga ketika besar akan menurutinya,” tutupnya. (zal)
