Karawang
Trending

250 Jiwa Dusun Tanjungsari Terisolasi Gegara Rob

KARAWANG, RAKA – Warga Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, kembali harus menghadapi kenyataan pahit ketika banjir rob melanda wilayah pesisir mereka sejak Minggu, (17/8) sampai (18/8) dua malam terakhir.

Air laut yang pasang menggenangi sebagian besar wilayah pantai utara Karawang, termasuk Desa Sedari.
Sekretaris Desa Sedari, Karyudi Nasution, menuturkan bahwa ada tiga dusun yang terdampak banjir rob kali ini, yakni Dusun Karangsari, Dusun Tanjungsari, dan Dusun Tirtasari. Dari tiga dusun tersebut, Dusun Tanjungsari menjadi wilayah yang paling parah kondisinya.

Baca Juga : Waspada Intensitas Hujan Lebih Tinggi

“Untuk kondisinya memang tidak terlalu parah secara keseluruhan, tapi yang cukup terdampak adalah Dusun Tanjungsari karena akses jalan menuju dusun terputus,” ungkap Karyudi, Selasa (19/8).

Dusun Tanjungsari dihuni sekitar 250 jiwa. Sejak banjir rob melanda, warga di dusun tersebut praktis terisolasi dari wilayah lain karena jalan utama tergenang air dan tak bisa dilalui kendaraan. Meski begitu, semangat warga untuk bertahan masih kuat.

“Untuk kebutuhan pangan, warga masih bisa mendapatkannya melalui perahu sampan yang lewat sungai. Jadi logistik masih bisa masuk, hanya memang tidak sepraktis biasanya,” jelasnya.

Kondisi ini membuat warga harus menyesuaikan diri. Anak-anak tidak bisa leluasa pergi ke sekolah karena akses jalan terputus, sementara orang dewasa harus mengandalkan sampan untuk beraktivitas keluar dusun.

Tonton Juga : ARI KUNCORO, REKTOR PALING TAJIR

Hingga berita ini diturunkan, Pemerintah Kabupaten Karawang belum menyalurkan bantuan khusus bagi warga terdampak. Padahal, banjir rob sudah berlangsung dua malam berturut-turut.

“Untuk sekarang, dari Pemkab memang belum ada bantuan yang masuk ke Desa Sedari,” kata Karyudi.
Meski demikian, pemerintah desa terus melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan dan berharap Pemkab Karawang segera turun tangan.

“Kami berharap ada perhatian lebih, terutama soal kebutuhan logistik dan perbaikan akses jalan agar warga tidak terus-menerus terisolasi,” tambahnya.

Banjir rob di wilayah pesisir Karawang memang bukan hal baru. Hampir setiap tahun, warga di sepanjang pantai utara harus berhadapan dengan ancaman air laut pasang yang menggenangi rumah dan jalan.

“Fenomena rob ini sudah jadi bagian dari kehidupan warga pesisir. Tapi tetap saja, dampaknya selalu merepotkan. Kami berharap ada langkah jangka panjang dari pemerintah agar masyarakat pesisir tidak selalu jadi korban setiap kali air laut pasang,” pungkas Karyudi.

Warga kini hanya bisa berharap air segera surut dan akses jalan kembali normal. Namun bagi mereka yang tinggal di wilayah pesisir, banjir rob seakan menjadi tamu tahunan yang tak pernah diundang, tapi selalu datang.(uty)

Related Articles

Back to top button