Karawang
Trending

Dosen FEB UP Inovasi Pakan Lele dari Limbah Perikanan

KARAWANG,RAKA- Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila (FEB UP) inovasi pakan lele dari limbah perikanan di Desa Sungaibuntu, Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang.

Kegiatan penyuluhan dan pelatihan inovasi pakan lele berbasis limbah perikanan ini digelar pada Agustus–September 2025. Program ini merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelumnya pada tahun 2024 yaitu penyuluhan dan pelatihan pembuatan produk olahan ikan berbasis sosial entreprises yang juga mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat.

Program ini diikuti oleh 30 peserta dari Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mutiara Bahari, dengan dukungan Program Hibah BIMA Tahun 2025 Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat. Tim pelaksana terdiri dari tiga dosen FEB UP, yakni Dr. Laili Savitri Noor, Dr. Tyahya Whisnu Hendratni, dan Dra. Ati Hermawati, serta dua mahasiswa pendamping, Darmanto dan Muhammad Agung Alamsyah.

Metode pada Kegiatan ini adalah memberikan penyuluhan terkait bisnis budidaya ikan lele, pelatihan pembuatan pakan ikan lele (pelet), dilanjutkan dengan mengemas pakan ikan lele (pelet) agar mudah disimpan dan memasarkan kepada warga sekitar serta pendampingan untuk memastikan pakan ikan lele (pelet) dapat dikonsumsi dan dapat dikomersialisasikan. Selain itu Tim dari FEB Universitas Pancasila juga memberikan bantuan bahan baku serta peralatan produksi agar warga dapat memproduksi pakan lele (pelet) secara mandiri dengan biaya lebih efisien.

Ketua tim pelaksana, Dr. Laili Savitri Noor, berharap kegiatan ini mampu membawa manfaat nyata bagi masyarakat. “Inovasi pakan lele berbasis limbah perikanan ini bukan hanya menekan biaya produksi, tetapi juga mendorong desa lebih mandiri, kreatif, dan berkelanjutan. Harapannya, Desa Sungai Buntu bisa menjadi percontohan bagi desa lain dalam mengelola potensi lokal,” ujarnya.

Program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dengan mentransformasi limbah perikanan menjadi pakan bernilai guna tinggi, mengurangi pencemaran lingkungan, serta membuka peluang usaha baru berbasis ekonomi kreatif.

Selain mendorong kemandirian petani, kegiatan ini juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 8 (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi), SDG 11 (pembangunan desa berkelanjutan), dan SDG 12 (konsumsi dan produksi bertanggung jawab).

Salah satu perwakilan KUB Mutiara Bahari, Maman menyampaikan rasa syukurnya atas program ini. “Kami sangat terbantu dengan pelatihan ini. Selama ini biaya pakan menjadi kendala utama dalam budidaya lele. Dengan adanya pendampingan dan bantuan alat dari FEB Universitas Pancasila, kami jadi lebih percaya diri untuk mandiri memproduksi pakan sendiri,” ungkapnya.

Dengan adanya inovasi ini, Desa Sungaibuntu diharapkan mampu menjadi contoh desa yang mandiri, ramah lingkungan, sekaligus produktif. Inisiatif ini juga sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, yakni memperkuat kewirausahaan, industri kreatif, serta pembangunan desa berkelanjutan. (asy)

Related Articles

Back to top button