
PURWAKARTA, RAKA – Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Jawa Barat dalam beberapa pekan terakhir mulai berdampak nyata terhadap sektor pertanian di Kabupaten Purwakarta.
Hujan deras yang terus-menerus menyebabkan banyak petani gagal panen, sehingga pasokan sayuran ke pasar tradisional berkurang drastis dan harga pun melonjak tajam.
Pantauan di Pasar Rebo Purwakarta, Senin (10/11), sejumlah komoditas utama seperti cabai merah, sawi hijau, tomat, dan selada bokor mengalami kenaikan harga signifikan. Dalam sepekan terakhir, beberapa di antaranya bahkan naik hingga dua kali lipat dari harga normal.
Baca Juga: Misteri Kematian Jesika, Polisi Sebut Tidak Wajar
Selada yang sebelumnya dijual Rp14 ribu per kilogram kini menembus Rp28 ribu Sawi hijau naik dari Rp7.000 menjadi Rp15 ribu per kilogram, sedangkan cabai merah besar mencapai Rp70 ribu per kilogram, padahal sebelumnya hanya sekitar Rp35 ribu.
Kenaikan juga terjadi pada tomat, kubis, mentimun, dan wortel meski dalam persentase yang lebih kecil. Salah seorang pembeli, Tohari, mengaku terpaksa mengurangi jumlah belanjaan akibat harga yang melambung.
“Sekarang serba mahal, apalagi cabai sama sawi. Biasanya beli dua kilo, sekarang paling satu aja,” ujarnya.
Para pedagang di pasar mengeluhkan hal serupa. Mereka menyebut pasokan sayuran dari daerah sentra pertanian menurun karena curah hujan tinggi membuat lahan tergenang dan tanaman rusak.
“Sekarang pasokan sedikit karena hujan terus. Banyak petani yang gagal tanam dan gagal panen,” kata Dadang, salah seorang pedagang sayur.
Tonton Juga: Bangunan Peninggalan Belanda Bekas Pekerja PJKA
Menurutnya, lonjakan harga ini tidak serta-merta meningkatkan keuntungan bagi pedagang. Justru omzet penjualan menurun karena pembeli lebih berhati-hati dalam berbelanja.
“Omzet malah turun, karena pembeli banyak yang ngurangin belanja,” ungkapnya.
Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga pasokan dari daerah pertanian kembali normal dan cuaca mulai bersahabat.
Para pedagang berharap pemerintah daerah dapat membantu menjaga stabilitas harga, salah satunya dengan memperlancar distribusi dan mendorong suplai dari daerah lain. (yat)



